LANGIT7.ID, Jakarta - Satu keluarga muslim asal China turut merayakan Idul Adha 1442 H dengan memberikan hewan qurban melalui Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Hal tersebut disampaikan Penasihat PCI Aisyiyah Malaysia, Prof Betania Kartika.
Muslim tersebut merupakan mantan mahasiswa Betania Kartika yang lulus pada 2018 yang bernama muslim Fatima. Dia memberikan satu ekor kambing atas nama keluarganya untuk qurban.
"Dia ikut qurban lembu tujuh bagian bersama keluarganya. Sedangkan tiga kambing kami kirim ke Brebes dan Muntilan," kata Betania melalui rilis pers, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Rabu (21/7/2021).
Selain itu, Ketua Panitia Kurban PCIM Malaysia Ahmad Fathoni melaporkan, Idul Adha tahun ini PCIM Malaysia mempersembahkan hewan qurban sebanyak 15 ekor sapi dan 12 kambing. Jumlah sapi pada tahun ini lebih banyak dari pada tahun sebelumnya yang hanya 14 ekor, sementara kambing lebih sedikit karena di tahun sebelumnya berjumlah 16 ekor.
Shohibul qurban pada tahun lalu berasal dari sumbangan keluarga besar WNI dan simpatisan Muhammadiyah di Malaysia. Namun, tahun ini terasa berbeda karena shohibul qurban bukan hanya dari kalangan WNI atau Simpatisan Muhammadiyah, tapi ada juga dari muslim China.
Menurutnya, ini adalah bentuk persaudaraan Islam. "Peserta kurban atau shohibul kurban ada 105 orang. 28 orang dari dalam warga persyarikatan, kemudian ada juga kurban dari keluarga asal Cina dan masyarakat umum," ucap Fathoni.
Mengingat pandemi Covid-19 masih melanda
Negeri Jiran, penyembelihan hewan qurban tidak dilaksanakan di halaman masjid atau surau. Fathoni mengatakan, pelaksanaan pemotongan mengikuti Standar Oprasional (SOP) yang ditetapkan Pemerintah Malaysia semasa pandemi.
"Menurut SOP di Malaysia tidak dibenarkan untuk menyembelih di halaman surau, halaman masjid atau tempat pribadi kecuali tempat-tempat penyembelihan resmi, swasta atau ladang yang mendapatkan izin dari Departemen Vaterinar. Untuk penyembelihan di ladang jumlahnya juga dibatasi," ujarnya.
(asf)