Kemiskinan Ekstrem

Menkeu memaparkan, dua fokus jangka pendek yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting. Sri Mulyani menuturkan bahwa penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen akan diupayakan tahun 2024.

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK RI, Ade Rustama, menilai zakat merupakan solusi finansial dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Sebagai tahap awal dilakukan perbaikan RTLH dan penyediaan infrastruktur permukiman pada klaster RT/RW/Dusun prioritas di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, dan Sulawesi Selatan.

Allah Ta'ala telah menjamin rezeki bagi semua makhluknya. Namun, kerap timbul pertanyaan di tengah masyarakat terkait masih adanya orang yang mati kelaparan.

Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi sebesar 1,5 persen sampai dua persen pada 2023. Angka kemiskinan diprediksi berkurang 2,5 juta-3 juta orang.

Desa adalah sumber identifikasi masalah, akar pemasalahan pembangunan dimiliki oleh desa. Solusi atas mayoritas permasalahan dapat dipecahkan dari desa.

Sampai saat ini Gernas MUI telah melakukan vaksinasi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan paket beras di kabupaten dan kota daerah penyangga Ibu Kota sebanyak 25.000 dosis vaksin.