Kritik Slogan Baru Jakarta, PKS: Zaman Anies Lebih Mudah Dimengerti
Ummu hani
            Kamis, 15 Desember 2022 - 18:22 WIB
            Ilustrasi kawasan Monas yang menjadi simbol kota Jakarta. (Foto: Langit7.id/iStock)
            Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik slogan baru DKI Jakarta yang digunakan era Pj Gubernur, Heru Budi Hartono. PKS menilai slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’ sulit dipahami publik.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Dedi Supriadi mengatakan, prinsip slogan baru tersebut memang sudah hakikatnya. Namun, slogan baru itu dianggap kurang mudah dipahami.
"Karena pada dasarnya seluruh wilayah Indonesia ini adalah untuk Indonesia dari zaman Indonesia merdeka. Terus, kenapa hari ini, beberapa puluh tahun setelahnya baru ada slogan itu. Kan nggak penting. Untuk kepentingan warga Jakartanya apa juga?," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga:DKI Jakarta Ganti Slogan Baru, PKS: Kebijakan Tidak Substansi
Dedi membandingkan dengan slogan yang digunakan pada era Gubernur Anies Baswedan, yakni 'Jakarta Kota Kolaborasi'. Menurutnya, slogan yang dibuat Anies di masa pandemi Covid-19 lebih mudah dimengerti masyarakat.
"Kalau Jakarta Kota Kolaborasi mudah dipahaminya oleh seluruh elemen, stakeholders, dari warganya. Kemudian birokrasinya, perwakilan rakyatnya, pihak swasta yang ada di Jakarta itu berkolaborasi untuk kepentingan Jakarta. Jelas, mudah ditangkap, eye catchy," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI itu juga menilai slogan baru Pj GubernurHeru Budi berorientasi ke luar Jakarta dan tidak mencerminkan kebutuhan warga DKI. Menurutnya, sukses Jakarta lebih ke outward looking bukan inward looking, terlebih DKI akan menghadapi tantangan ke depan.
            
            Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Dedi Supriadi mengatakan, prinsip slogan baru tersebut memang sudah hakikatnya. Namun, slogan baru itu dianggap kurang mudah dipahami.
"Karena pada dasarnya seluruh wilayah Indonesia ini adalah untuk Indonesia dari zaman Indonesia merdeka. Terus, kenapa hari ini, beberapa puluh tahun setelahnya baru ada slogan itu. Kan nggak penting. Untuk kepentingan warga Jakartanya apa juga?," kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga:DKI Jakarta Ganti Slogan Baru, PKS: Kebijakan Tidak Substansi
Dedi membandingkan dengan slogan yang digunakan pada era Gubernur Anies Baswedan, yakni 'Jakarta Kota Kolaborasi'. Menurutnya, slogan yang dibuat Anies di masa pandemi Covid-19 lebih mudah dimengerti masyarakat.
"Kalau Jakarta Kota Kolaborasi mudah dipahaminya oleh seluruh elemen, stakeholders, dari warganya. Kemudian birokrasinya, perwakilan rakyatnya, pihak swasta yang ada di Jakarta itu berkolaborasi untuk kepentingan Jakarta. Jelas, mudah ditangkap, eye catchy," ujarnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI itu juga menilai slogan baru Pj GubernurHeru Budi berorientasi ke luar Jakarta dan tidak mencerminkan kebutuhan warga DKI. Menurutnya, sukses Jakarta lebih ke outward looking bukan inward looking, terlebih DKI akan menghadapi tantangan ke depan.