Proses dan Kengerian Hari Kiamat, Benda Langit Saling Bertabrakan
Muhajirin
Rabu, 21 Juni 2023 - 09:47 WIB
Hari kiamat merupakan fase berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Alam semesta beserta isinya akan hancur tak tersisa.
Hari kiamat merupakan fase berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Gambaran tentang peristiwa maha dahsyat itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Alam semesta beserta isinya akan hancur tak tersisa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Prof Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), menjelaskan, pada hari kiamat aka nada peniupan sangkakala pertama. Tiupan pertama akan membuat semua kehidupan mati, kecuali beberapa mahluk Allah SWT seperti Malaikat Jibril dan Israfil.
“Tiupan ini betul-betul menakutkan, mengagetkan, dan seiring dengan adanya tiupan ini ada bintang-bintang jatuh, langit retak merah mengerikan,” ujar Buya Yahya di salah satu tausiahnya, dikutip Rabu (21/6/2023).
Hal tersebut akan dialami oleh orang-orang yang tidak beriman. Sementara, orang beriman akan meninggal lebih dulu setelah mendapat angin dingin yang masuk ke rumah mereka. Sekecil apapun imannya, dia akan mencium angin tersebut.
Baca juga:Kengerian Hari Kiamat: Langit Pecah Mengeluarkan Kabut Putih
Setelah tidak ada orang beriman, Al-Qur’an akan hilang dari permukaan bumi, begitu pun Ka’bah akan hancur. “Ini menunjukkan sudah tidak ada orang yang beriman,” kata Buya Yahya. Setelah itu, meninggal semua.
Sangkakala kedua lalu ditiup. Tiupan kedua sangkakala ini akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. “Dan setelah sangkakala kedua dibangkitkan manusia, menemukan bumi dalam bentuk yang baru, putih (belum pernah ditempati seseorang),” terang Buya Yahya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Prof Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), menjelaskan, pada hari kiamat aka nada peniupan sangkakala pertama. Tiupan pertama akan membuat semua kehidupan mati, kecuali beberapa mahluk Allah SWT seperti Malaikat Jibril dan Israfil.
“Tiupan ini betul-betul menakutkan, mengagetkan, dan seiring dengan adanya tiupan ini ada bintang-bintang jatuh, langit retak merah mengerikan,” ujar Buya Yahya di salah satu tausiahnya, dikutip Rabu (21/6/2023).
Hal tersebut akan dialami oleh orang-orang yang tidak beriman. Sementara, orang beriman akan meninggal lebih dulu setelah mendapat angin dingin yang masuk ke rumah mereka. Sekecil apapun imannya, dia akan mencium angin tersebut.
Baca juga:Kengerian Hari Kiamat: Langit Pecah Mengeluarkan Kabut Putih
Setelah tidak ada orang beriman, Al-Qur’an akan hilang dari permukaan bumi, begitu pun Ka’bah akan hancur. “Ini menunjukkan sudah tidak ada orang yang beriman,” kata Buya Yahya. Setelah itu, meninggal semua.
Sangkakala kedua lalu ditiup. Tiupan kedua sangkakala ini akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. “Dan setelah sangkakala kedua dibangkitkan manusia, menemukan bumi dalam bentuk yang baru, putih (belum pernah ditempati seseorang),” terang Buya Yahya.