home masjid

Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Membaca Jalan Pikiran yang Terbalik

Jum'at, 11 Juli 2025 - 04:15 WIB
Alih-alih marah atau berdebat sengit, Nasrudin memilih cara humoris untuk mengkritik cara berpikir sang filosofdan justru pesannya sampai tanpa melukai. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Pada suatu hari di balai kota, seorang filosof dogmatis sedang memberikan ceramah tentang kebenaran, realitas, dan makna hidup. Ruangan penuh dengan orang-orang yang tampak kagum pada kepintaran sang filosof, yang berbicara panjang lebar dengan penuh semangat.

Ia berbicara dengan penuh percaya diri, menyitir buku-buku tebal, kisah-kisah klasik, dan berbagai analogi yang aneh-aneh, seperti membandingkan manusia dengan labirin tanpa pintu keluar, atau menyamakan cinta dengan perhitungan aritmetika yang rumit.

Di sudut ruangan, duduklah Nasrudin Hoja, memperhatikan dengan seksama. Semakin lama ia mendengar, semakin tampak wajahnya bingung—kadang tersenyum kecil, kadang geleng-geleng kepala, kadang hanya memandangi langit-langit.

Setelah hampir dua jam ceramah penuh kutipan dan teori, sang filosof dengan bangga mengacungkan sebuah buku tebal ke udara. “Inilah buah karya saya!” serunya. “Semua pemikiran saya, saya tuangkan di sini. Siapa yang ingin membacanya lebih dulu?”

Tanpa ragu, Nasrudin mengacungkan tangan tinggi-tinggi. “Boleh saya?” katanya.

Baca juga: Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Di Bawah Pohon Arbei

Filosof itu, dengan senyum puas, menyerahkan bukunya kepada Nasrudin. Semua mata kini tertuju pada Nasrudin, yang duduk dengan tenang sambil membuka halaman demi halaman… dengan posisi terbalik. Buku itu ia pegang terbalik, dan ia tampak serius membaca dari halaman belakang ke depan.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya