Tabayyun ke MUI, Trans7 Minta Maaf Akui Kesalahan Tayangan yang Singgung Pesantren
Esti setiyowati
Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:44 WIB
Tabayyun ke MUI, Trans7 Minta Maaf Akui Kesalahan Tayangan yang Singgung Pesantren. Foto: MUI Digital.
Trans7 melakukan tabayyun ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam rangka mengklarifikasi tayangan yang menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat pesantren.
Kedua belah pihak berdialog secara terbuka dan konstruktif untuk mencari solusi terbaik serta memperkuat sinergi dalam mewujudkan media penyiaran yang beretika, berkeadaban, dan berperspektif Islam rahmatan lil ‘alamin.
Baca juga: Perwakilan Trans7 Sambangi Ponpes Lirboyo untuk Meminta Maaf
Production Director Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan mengakui adanya kekeliruan dalam tayangan yang menyinggung pihak pesantren.
“Kami menyadari adanya kesalahan dan berkomitmen melakukan evaluasi serta perbaikan. Ini menjadi momentum refleksi bagi kami agar ke depanTrans7 lebih berhati-hati dan lebih banyak menampilkan konten yang mencerdaskan serta memperkuat nilai-nilai Islam,” kata Andi Chairil dalam pertemuan tersebut.
MUI menyambut baik sikap tabayyun dan keterbukaan tersebut, seraya mendorong agar langkah perbaikan tidak berhenti pada permintaan maaf, tetapi diwujudkan dalam program-program yang edukatif, moderat, dan memperkuat nilai-nilai pesantren serta Islam Nusantara.
“Kalau sudah bertobat, jangan berhenti di situ. Harus ada langkah nyata berupa perbuatan baik yang mencerminkan semangat perbaikan,” imbau Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim.
Kedua belah pihak berdialog secara terbuka dan konstruktif untuk mencari solusi terbaik serta memperkuat sinergi dalam mewujudkan media penyiaran yang beretika, berkeadaban, dan berperspektif Islam rahmatan lil ‘alamin.
Baca juga: Perwakilan Trans7 Sambangi Ponpes Lirboyo untuk Meminta Maaf
Production Director Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan mengakui adanya kekeliruan dalam tayangan yang menyinggung pihak pesantren.
“Kami menyadari adanya kesalahan dan berkomitmen melakukan evaluasi serta perbaikan. Ini menjadi momentum refleksi bagi kami agar ke depanTrans7 lebih berhati-hati dan lebih banyak menampilkan konten yang mencerdaskan serta memperkuat nilai-nilai Islam,” kata Andi Chairil dalam pertemuan tersebut.
MUI menyambut baik sikap tabayyun dan keterbukaan tersebut, seraya mendorong agar langkah perbaikan tidak berhenti pada permintaan maaf, tetapi diwujudkan dalam program-program yang edukatif, moderat, dan memperkuat nilai-nilai pesantren serta Islam Nusantara.
“Kalau sudah bertobat, jangan berhenti di situ. Harus ada langkah nyata berupa perbuatan baik yang mencerminkan semangat perbaikan,” imbau Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim.