home global news

BEI Siapkan Strategi Baru Pasar Modal 2026, Fokus pada Kualitas Investor dan Diversifikasi Produk

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:20 WIB
BEI Siapkan Strategi Baru Pasar Modal 2026, Fokus pada Kualitas Investor dan Diversifikasi Produk
LANGIT7.ID–Jakarta; Pertumbuhan investor aktif dan inovasi produk menjadi dua poros utama strategi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun depan. Setelah melalui pembahasan panjang dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), manajemen menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026 yang menitikberatkan pada penguatan kualitas pasar, bukan hanya peningkatan volume transaksi.

Salah satu keputusan penting dalam agenda tersebut adalah penetapan target Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp14,5 triliun. Target ini disusun dengan mempertimbangkan situasi ekonomi global, kebijakan moneter, serta dinamika investor di bawah pemerintahan baru. BEI juga memperhitungkan pola kenaikan transaksi signifikan pada kuartal terakhir tahun ini yang menjadi dasar model proyeksi 2026.

“Target kita untuk RNTH Rp 14,5 triliun per hari. Kita ketahui bahwa memang sampai dengan 24 Oktober tadi RNTH kita Rp 16,5 triliun namun dari hasil for cast modeling, kita melihat bahwa peningkatan signifikan transaksi harian ini baru terjadi tiga bulan terakhir,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers virtual seusai RUPSLB, Rabu (29/10/2025).

Di luar aspek transaksi, BEI menyiapkan langkah ekspansi produk efek untuk memperkaya pilihan investor. Sepanjang 2026, BEI menargetkan 555 pencatatan efek baru yang mencakup saham, obligasi, serta instrumen investasi lainnya seperti Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), hingga waran terstruktur. Selain itu, jumlah hari perdagangan ditetapkan sebanyak 239 hari.

Untuk memperluas partisipasi masyarakat, BEI juga menargetkan dua juta investor baru tahun depan. Namun, fokus utamanya kini diarahkan pada peningkatan kualitas dan aktivitas investor agar lebih berkelanjutan. “Kita tidak bicara mengenai jumlah, hanya jumlah, tapi kualitas maupun mengenai jumlah investor aktif menjadi salah satu target,” tambah Iman.

Dari sisi kinerja keuangan, proyeksi BEI menunjukkan pertumbuhan positif pada 2026. Pendapatan ditargetkan naik 9,54 persen menjadi Rp1,94 triliun, sementara laba bersih diperkirakan mencapai Rp300,81 miliar atau tumbuh 18,02 persen. Total aset diproyeksikan mencapai Rp7,49 triliun dengan ekuitas lebih dari Rp6,41 triliun di akhir tahun.

Semua rencana tersebut menjadi fondasi fase pertama Master Plan BEI 2026–2030 yang berorientasi pada peningkatan relevansi produk investasi dan perluasan akses pasar. BEI menilai langkah ini krusial untuk memperkuat ketahanan pasar modal Indonesia di tengah perubahan cepat perekonomian global.
(lam)
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya