LANGIT7.ID, Jakarta -  Universitas Terbuka (UT) menjadi salah satu universitas paling relevan pada masa pandemi Covid-19 saat ini. UT mesti masuk radar pendidik siswa-siswi lulusan 2022, 
gap year, FG, karyawan, IRT, pengusaha, 
career shifter, atau siapa saja yang memiliki minat belajar dan minat 
double-
degree.
UT berada di lini terdepan dalam pemerataan dan pembukaan akses belajar yang berkualitas untuk siapapun, tidak memandang umur, lokasi, sejarah, dan latar belakang lainnya.
"Sekat-sekat pendidikan yang udah enggak relevan dijebol seambrol-ambrolnya," tulis akun 
@ut_uhuy, dikutip Sabtu (5/2/2022).
Tak hanya itu, modul dan kualitas pendidikan di UT sangat komprehensif. Tenaga pendidik UT berkualitas, jadwal kuliah yang luar biasa fleksibel, beban kuliah yang adaptif, dan yang tak kalah penting biaya yang super terjangkau.
Per-2021 tercatat UT menampung lebih dari satu juta mahasiswa, terbanyak se-Indonesia. Hal yang paling mindblowing, semua 'keterbukaan' tersebut dapat direalisasikan tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
Status Universitas TerbukaUniversitas Terbuka valid adalah perguruan tinggi negeri. Bahkan belum lama ini UT 'naik pangkat' lagi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Itu setara UI, UGM, ITB dan lain sebagianya.
PTN-BH adalah perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Dahulu dikenal sebagai Badan Hukum Milik Negara dan Badan Hukum Pendidikan.
Biaya PendidikanBiaya pokok UKT ditambah bahan ajar fisik, berkisar 1 sampai 1,5 jutaan per semester. Jumlahnya tentu fluktuatif, tergantung pilihan program kuliah, domisili, dan lain sebagainya. Tapi biaya inti tidak pernah jauh dari angka tersebut. Tidak ada biaya gedung, sumbangan pendidikan, daftar ulang, dll.
"Beberapa biaya ekses mungkin seperti KTM, almet (almamater-red) dsb. Tapi itu 
fully optional. 
Ga Ada ya 
ga masalah Misal kamu 
bener2 ga mau 
ribet, ada yang namanya SALUT (Sentra Layanan UT). Tinggal 
nambah sekitar 500rb semuanya udah diurus, tinggall 
cuss fokus kuliah," tulis akun tersebut.
Gedung KampusPusat lokasi Gedung UT pusat terletak di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Tapi, UT punya Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) tersebar di seluruh Indonesia, dan 1 Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri.
Sistem PerkuliahanPoin ini yang sering ditanyakan. Saat ini, perkuliahan di UT 
full pembelajaran dalam jaringan (daring/
online). Sebelum pandemi, UT sebenarnya memiliki kuliah tatap muka. UAS-nya pun 
offline.
Pelaksanaan UAS mirip SBMPTN. Mahasiswa datang ke sekolah atau tempat yang ditunjuk UT sebagai tempat pelaksanaan UAS. Semenjak pandemi, semua kegiatan 
full daring via website http://elearning.ut.ac.id. Di UT kuliah online dikenal dengan istilah tuton (tutorial 
online).
Setiap mata kuliah yang di-tuton dibagi menjadi 8 sesi. 1 sesi/pekan Tiap sesi berisi absen lalu materi inisiasi dari dosen (bisa berbentuk link, pdf, jurnal, artikel, rujukan ke buku materi, video dll).
Kemudian, forum diskusi. Di sini dosen akan coba memantik diskusi terkait materi yang tengah dipelajari. Mahasiswa me-
reply dengan jawaban dan pandangannya. Diskusi ini menjadi salah satu parameter pemahaman dan keaktifan, akan jadi sumber nilai penunjang. Selain itu terdapat kuis dan penugasan. Semuanya berlangsung selama 8 pekan.
Tugas AkhirUntuk program sarjana, UT tidak mengenal skripsi. Syarat kelulusan adalah membuat karya ilmiah (versi lebih 'mini'-nya skripsi). Untuk program magister tetap diberlakukan tesis, dan program doktoral tetap disertasi.
Tenaga PendidikSelain dosen tetap di UT, banyak juga dosen-dosen dari universitas top seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan lain-lain yang berkolaborasi dan terlibat dalam proses pembelajaran di UT.
RelevansiUniversitas Terbuka meminimalisasi formalitas dari esensi pendidikannya, dan selalu berusaha mengerti kebutuhan tiap-tiap mahasiswa. Jika kurang nyaman dengan zoom atau interaksi terlalu banyak, mahasiswa bisa mengambil kuliah full tuton.
"Semua pembelajaran mandiri dengan fasilitas dan materi yang telah disediakan- tinggal belajar," tulis akun itu.
Jika mahasiswa butuh interaksi untuk menunjang pembelajaran, bisa mengambil program tuweb. Jika e
-learning dan sesi 
Zoom belum cukup, tiap-tiap kota punya pokjar (kelompok belajar) yang bisa dihubungi untuk diskusi.
"Kamu karyawan, Ibu Rumah Tangga, atau Pengusaha, kuliah di UT tidak menguras tenaga dan waktu sama sekali," tulis akun itu.
(jqf)