Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 25 September 2025
home global news detail berita

Mengenal Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan MotoGP 2022

ummu hani Senin, 21 Maret 2022 - 15:05 WIB
Mengenal Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan MotoGP 2022
Race pertama World Superbike di Sirkuit Pertamina Mandalika harus ditunda setelah hujan deras turun menjelang start pada Sabtu (20/11/2021) sore WITA. Foto: Antaranews
LANGIT7.ID, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Hal itu dilakukan untuk mendukung kelancaran ajang MotoGP Mandalika 2022.

Langkah modifikasi cuaca ini merupakan tindakan dari peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah NTB yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin puting beliung. Lalu, apa itu modifikasi cuaca?

Baca Juga: Mengenali Proses Turunnya Hujan di Indonesia

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC, Budi Harsoyo, mengatakan operasi TMC merupakan jenis layanan untuk tujuan pengurangan curah hujan (rain enhacement). Modifikasi cuaca sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

"Adapun beberapa tujuannya, yakni untuk mitigasi banjir, pengamanan pembangunan infrastuktur nasional dan sejumlah event kenegaraan yang diselenggarakan secara outdoor," ujarnya dalam siaran pers dikutip Langit7, Senin (21/3/2022).

Teknologi modifikasi cuaca dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan, melalui aktivitas penyemaian awan (cloud seeding). Sementara awan yang dijadikan objek penyemaian adalah awan Cumulus (Cu) dengan kandungan uap air tinggi.

Baca Juga: Aksi Pawang Hujan, Pakai Es Batu dan Kayu Abu dalam Ritual

Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa pesawat disemprotkan langsung ke dalam awan agar proses pengumpulan butiran tetes air dimulai. Pelepasannya dapat dilakukan di bawah dasar awan maupun langsung ke dalam awan.

Biasanya, TMC menggunakan bahan berupa NaCl berbentuk bubuk halus dengan diameter sekitar 10 mikron untuk proses penyemaian. Bahan semai itu dilepaskan ke dalam awan melalui air scoop yang terpasang di bagian bawah pesawat.

Namun, TMC juga menggunakan jenis bahan semai lainnya, berbentuk flare padat yang dikemas dalam tabung untuk dibwa pesawat di dalam rack mounting, di sayap pesawat.

Proses pelepasan partikel higroskopis ke dalam awan melalui proses pembakaran. Asap keluar dari flare yang terbakar selanjutnya diarahkan masuk ke dalam awan sehingga penyemaian dilakukan pada bagian dasar awan.

Baca Juga:

Tanpa Sesajen dan Dukun, Begini Cara Alihkan Hujan dalam Islam

Viral di Medsos, Inilah Mbak Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika

(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 25 September 2025
Imsak
04:16
Shubuh
04:26
Dhuhur
11:48
Ashar
14:56
Maghrib
17:51
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan