Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home global news detail berita

PKS: Pemerintah Jangan Pakai Cara Biasa Hadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jaja Suhana Jum'at, 01 April 2022 - 17:35 WIB
PKS: Pemerintah Jangan Pakai Cara Biasa Hadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok
Diskusi Dialektika Demokrasi: Ramadhan 2022 dan Kesiapan Bahan Pokok, di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat. (Foto: Langit7.id/Jaja)
LANGIT7.ID, Jakarta - Pemerintah diharapkan melakukan berbagai terobosan yang dapat mengontrol harga kebutuhan bahan pokok di pasaran. Hal itu menanggapi terkait naiknya harga-harga barang pokok menjelang Ramadhan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nevi Zuairina mengatakan pemerintah jangan lagi memakai cara biasa untuk hadapi kenaikan harga jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Menurutnnya, pemerintah sudah saatnya mencari cara yang ekstra ordinary untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Badan Pangan: Stok dan Harga Sembako Selama Ramadhan Stabil

"Apalagi sekarang habis pandemi, masyarakat akan keluar rumah beramai-ramai karena sudah dua tahun tidak lebaran bersama keluarga, sehingga pemerintah harus menghadapi situasi ini dengan cara ekstra ordinary," kata Nevi Zuairina dalam "Diskusi Dialektika Demokrasi: Ramadhan 2022 dan Kesiapan Bahan Pokok, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2022).

Nevi menjelaskan pemerintah memiliki banyak lembaga untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Namun, Nevi merasa hal itu belum cukup dan perlu ada regulasi yang kuat untuk mengurai masalah bahan pangan.

"Persoalan klasik seperti kelangkaan harus segara diatasi sampai ke akar. Karena ketika barang langka maka harganya jadi mahal," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Airlangga Pastikan Bahan Pokok Aman

Berdasarkan penelitian, lanjut Nevi, masyarakat menggunakan sebagian besar uangnya untuk kebutuhan pangan. "Jadi kalau harga pangan naik berarti mengurangi kesejahteraan masyarakat, karena masyarakat semakin banyak keluar uang," lanjutnya.

Lebih lanjut, Nevi juga mengkritik pemerintah yang tidak berdaya menghadapi importir dan para pengusaha yang memainkan harga. Dalam hal ini, Nevi menilai hal yang diperlukan adalah kemaunan dan sikap politik pemerintah untuk kembali mengevaluasi harga. "Kita harus melindungi masyarakat agar harga pangan ini tidak dimainkan oleh para pengusaha dan kartel pangan," tuturnya.

Baca Juga:

Jelang Ramadhan Harga Daging Sapi dan Ayam di Pasar Tradisional Naik

Kapolri Pastikan Jajaran Kepolisian Awasi Distribusi Minyak Goreng



(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan