Kapan Boleh Keluar Masjid saat Beri'tikaf, Simak Penjelasan UAS
mahmuda attar husseinKamis, 21 April 2022 - 16:40 WIB
Itikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan. (Foto: Istimewa).
LANGIT7.ID, Jakarta - I'tikaf dilakukan saat 10 malam terakhir di bulan puasa. Umat Islam yang memutuskan berdiam diri di masjid baru bisa keluar baitullah jelang akhir Ramadhan.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, Nabi Muhammad SAW mulai beri'tikaf di 10 malam terakhir Ramadhan. Rasulullah masuk (masjid) pada 21 Ramadhan petang.
"Sementara kapan keluarnya ada beberapa riwayat. Pertama ada yang mengatakan keluarnya ketika petang 29 atau 30 Ramadhan. Riwayat kedua mengatakan keluarnya besok pagi (hari raya) setelah shalat Subuh," kata penceramah yang akrab disapa UAS, dikutip Kamis (21/4/2022).
Muslim 44 tahun ini menjelaskan, sejak mulai beri'tikaf, Rasulullah tidak keluar masjid sampai pada malam hari raya Idul Fitri.
Dari Abu Hurairah RA berkata, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam sedang berada di dalam masjid beliau berkata: "Hai Aisyah! Ambilkan pakaianku. Aisyah berkata: Sesungguhnya saya sedang haid. Beliau berkata: Sesungguhnya darah haidmu bukan di tanganmu." (HR Ath-Thabrani).
"Nabi tidak mau keluar (masjid) karena tidak mau membatalkan i'tikafnya. Bahkan, Nabi SAW pada saat petang mengeluarkan kepalanya ke jendela hanya untuk disisirkan Aisyah. Sebab, Nabi Muhammad SAW tidak mau membatalkan i'tikafnya," ujarnya.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”