Jangan Didik Anakmu Jadi Pengemis Saat Hari Raya Idul Fitri

LANGIT7.ID - Tradisi bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR) dari orang dewasa ke anak-anak lazim terjadi tiap lebaran. Namun orang tua perlu memperhatikan agar anaknya tidak menjadi peminta-minta.

Pengasuh Pondok Masjid Munzalan Mubarakan Ashabulyamin di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Ustadz Luqmanulhakim, mengimbau para orang tua agar tidak mendidik anak-anak mereka menjadi pengemis saat Hari Raya Idul Fitri.

Ada beberapa kalimat yang sering diucapkan orang tua dan tanpa sadar itu mendidik sang anak menjadi pengemis. Di antaranya:

“Besok om sama keluarganya akan ke sini, nanti kamu minta THR-nya”

Baca Juga: 5 Tips Kelola THR dengan Bijak, Tetap Dahulukan Zakat dan Infak

“Besok Ibu akan ke rumahnya bos ibu di kantor, kamu ikut yak, pasti dikasih uang”
Orang tua juga biasa secara tersirat mengajari anak untuk meminta-minta kepada nenek, tante dan sanak famili. Kalimat-kalimat itu justru mengajarkan anak untuk bersilaturahmi demi mendapat uang. Tanpa disadari, orang tua telah mengajari anak meminta uang, bukan meminta maaf dengan penuh keikhlasan.

“Jangan didik anak-anakmu jadi pengemis di bulan Syawal nanti. Misal menyuruh anak meminta THR atau angpao kepada keluarga seperti kakek, om yang sudah kaya. Jangan pernah, jangan. Antum membunuh anak-anak antum hidup-hidup,” kata Ustadz Luqmanulhakim, di akun resmi Pesantren Munzalan, dikutip Jumat (29/4/2022).

Anak-anak harus dididik suka memberi sejak dini. Hari raya Idul Fitri menjadi salah satu momen tepat. Orang tua bisa menyediakan uang pecahan seribu rupiah lalu diberikan kepada anak. Lalu, minta anak membagi-bagikan uang itu kepada sepupu atau temannya.

Baca Juga: Sejarah THR, Gagasan Menteri Bung Karno Soekiman Wirdjosandjojo

“Didik anak untuk memiliki mental memberi. Siapkan uang seribu-seribu. Siapkan uang seribuan. Meski hanya seribuan, tapi itu melatih mental dia untuk memberi. Itu yang akan membuat anak antum ingat seumur hidupnya. Jangan didik anak-anak jadi pengemis,” ucap Ustadz Luqmanulhaqim.