Musim Kemarau Tapi Masih Hujan, Begini Penjelasan LAPAN
ummu haniRabu, 08 Juni 2022 - 18:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Langit7.id/iStock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Namun, hujan masih sering mengguyur sebagian wilayah bahkan dalam intensitas tinggi.
Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan fenomena ini merupakan kemarau basah yang terakhir terjadi pada 12 tahun lalu yakni 2010. "Ini lebih basah dari 2020 dan 2021. Kemarau basah terjadi sampai September 2022 jelang kulminasi agung. Jadi, hujan masih akan terus berlangsung," ujarnya kepada Langit7.id, Rabu (8/6/2022).
Andi menjelaskan dipol negatif di Samudera Hindia (IOD) terbentuk awan hujan lebih banyak bagian Timur dibandingkan Baratnya. Hal ini yang menyebabkan musim kemarau basah 2022.
"Osilasi Dekade Pasifik (PDO) meningkatkan curah hujan di pasifik barat setiap 10-12 tahun sekali. Akibatnya, sejumlah wilayah di Indonesia direndam banjir karena curah hujan yang tinggi," kata Andi.
Lebih lanjut, Andi menuturkan, momen kemarau basah ini perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin sebelum memasuki musim kemarau panjang atau Elnino pada 2024 mendatang. "Manfaatkan kelimpahan air guna menyongsong fenomena Elnino 2024 hingga 2026 atau disebut kemarau panjang. Semoga (wilayah terendam banjir) lekas surut," kata Andi.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”