LANGIT7.ID, Jakarta -  Manasik haji disebut sebagai latihan bagi calon jemaah haji (calhaj) sebelum berangkat ke Tanah Suci. Urutan pelaksanaan manasik penting diketahui oleh jemaah supaya berhaji dengan optimal. 
Kementerian Agama (Kemenag) sebelumnya menyepakati mempersingkat pelaksanaan bimbingan manasik (bimsik) haji 1443H/2022M. 
"Pembekalan untuk jamaah, kita sudah sepakat manasik lebih singkat tidak seperti biasanya 10 kali dengan rician delapan kali di KUA dan dua Kali di Kantor Kemenag, kita sudah sepakati enam kali dengan rincian empat kali di KUA dan dua kali di Kantor Kemenag," ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Hilman Latif.
Baca Juga: Jemaah Haji Dapat Makan 3 Kali Sehari Selama di MadinahBerikut tata lengkap bimsik bagi calon jemaah haji:
1. Memakai pakaian ihram dan niat ihramPakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain putih tak berjahit untuk menutupi pundak dan bagian bawah panggul seperti layaknya sarung. Jemaah pria dilarang menggunakan pakaian dalam. 
Pada nantinya, semua jemaah haji berpakaian ihram pada delapan Zulhijjah. Setelah berniat, lalu membaca talbiyah: "Labaikallahumma labaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wani'mata, laka walmulk la syarikalak."
Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi Panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat dan segala kekuatan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."
2. Wukuf di Arafah Jemaah haji berdiam diri di Padang Arafah beberapa saat pada sembilan Zulhijjah, dari tergelincirnya matahari sampai menjelang waktu fajar. Wukuf dilakukan di mana saja asal masih di tanah Arafah. 
3. Mabit di Muzdalifah Setelah wukuf di Arafah, jemaah haji melaksanakan mabit di Muzdalifah, yakni bermalam atau berhenti sejenak. Bagi yang belum melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dapat melaksanakan jamak takhir qashar. Di Muzdalifah jemaah haji juga mengambil batu kerikil untuk melempar jumrah di Mina. 
4. Melontar jumrahPada 10 Zulhijjah jemaah berangkat ke Mina untuk melontar jumrah Aqabah. Melontar jumrah merupakan simbol mengusir setan. Lemparan dilakukan sebanyak tujuh kali disertai dengan bacaan: "Bismillahi Allahu Akbar".
Baca Juga: Bus Pertama Rombongan Haji Indonesia Tiba di Makkah5. Tahalul Setelah melontar jumrah aqobah, jemaah melakukan tahalul, yakni mencukur atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai. Bacaan doa tahalul sebagai berikut: Allahummaj'al likuli sya'ratin nuran yaumal qiyamati. 
Artinya: Ya Allah jadikakanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti." 
6. Tawaf Ifadah Tawaf Ifadah dilakukan pada 10 Zulhijjah. Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali dari mulai arah sejajar Hajar Aswad di sebelah kanan.
7. Sa'i Setelah tawaf ifadah, dilanjutkan dengan sa'i, yaitu berlari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwa sebanyak tujuh kali. 
Sebelum memulai sa'i dianjurkan membaca: Bismillahirrahmanirrahim, abda'u bima bada'allahu bihi wa rasulihi (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya). 
8. Tahalaul keduaSetelah melakukan sa'i dilanjutkan dengan tahalul kedua (tahalul tsani). Tahalaul tsani menandai telah dilaksanakannya melontar jumrah aqabah, tawaf ifadah, dan sai.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Selamat Jalan Eril(zhd)