LANGIT7.ID, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak sejumlah mahasiswa Muhammadiyah internasional menjalin silaturahmi dan berdiskusi bersama di Rayz Hotel UMM. Mahasiswa internasional pun akan ikut andil dalam kegiatan tersebut.
Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan, rangkaian kegiatan study tour akan diramaikan oleh sejumlah mahasiswa asing sebagai upaya memperkenalkan berbagai macam kebudayaan Indonesia, khususnya Malang, Jawa Timur..
“Nanti kantor International Relation Office (IRO) UMM bisa mengajak saudara-saudara untuk melakukan semacam study tour budaya. Bisa mengunjungi objek-objek budaya, seperti sanggar tari, topeng Malangan atau yang lainnya. Jadi saudara tidak hanya fokus belajar akademik, tapi juga mengetahui kultur Indonesia yang melimpah,” kata Fauzan, dikutip laman resmi Muhammadiyah, Jumat (22/7/2022).
Fauzan juga menjelaskan terkait program UMM PASTI yang terus digalakkan 'Kampus Putih'. Ia yakin, para mahasiswa internasional tersebut mampu menjalani perkuliahan hingga lulus tepat waktu serta menjadi lulusan mandiri.
Baca Juga: Cendekiawan Diharapkan Jadi Pengarus Utama Perangi IslamofobiaSelain mengembangkan kerja sama internasional, ia pun berharap agar proses belajar di UMM mampu membawa mahasiswa internasional ke masa depan yang jauh lebih baik. Utamanya melalui para mahasiswa asing serta alumni di luar negeri.
Pada kesempatan sama, Kepala IRO UMM Latipun melaporkan, ada lebih dari 120 mahasiswa asing yang sedang menempuh studi sarjana, magister, dan doktoral di UMM. 30 di antaranya sedang berada di Indonesia, sementara sisanya masih berkuliah secara daring. Mereka berasal dari sekitar 30 negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Afganistan, dan lainnya.
Latipun mendorong para mahasiswa internasional untuk bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Dimulai dengan program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) kemudian dilanjutkan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.
“Untuk sarjana, harus melalui satu tahun BIPA lalu empat tahun proses studi. Sementara untuk pendidikan magister juga harus ikut BIPA dilanjutkan dua tahun masa studi. Pun dengan doktoral yang ikut BIPA selama satu tahun dan mampu menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun,” kata Latipun.
Pihaknya juga selalu siap untuk membantu mahasiswa asing, utamanya terkait keimigrasian. Ia juga berharap mereka tidak takut untuk berkonsultasi atau bertanya jika terjadi sesuatu. Pun dengan komitmen untuk bisa belajar dan menyelesaikan studinya di Kampus Putih UMM.
Baca Juga: Filantropi Jadikan Indonesia sebagai Negara Paling DermawanHal menarik disampaikan oleh mahasiswa asing asal Iran, Farzaneh Gholamhossein. Menurut dia, UMM merupakan universitas besar yang terorganisir dengan sangat baik. Beberapa temannya bahkan menyarankannya untuk belajar di UMM karena reputasi internasional yang dimilikinya. Salah satunya raihan Universitas Islam Terbaik Dunia yang diraih Kampus Putih beberapa waktu lalu.
“Ini juga menjadi kesempatan yang bagus untuk saya belajar banyak hal tentang Indonesia, terutama budayanya yang melimpah. Tentu, saya tidak akan melewatkan kesempatan ini dengan sia-sia, saya akan sering berkunjung ke beberapa objek menarik yang ada di sini, juga di tempat-tempat menarik lain di Indonesia,” tuturnya.
(zhd)