LANGIT7.ID-Sibolga; Seorang mahasiswa dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengalami penganiayaan oknum oknum yang tidak bertanggung jawab di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. Korban, yang saat itu sedang beristirahat tidur di dalam masjid, diduga menjadi sasaran kekerasan sejumlah orang.
Insiden ini menuai duka dan kecaman. Banyak pihak menilai peristiwa ini sangat menyedihkan dan tidak sepatutnya terjadi. Polisi didesak untuk segera melakukan investigasi mendalam serta pemeriksaan terhadap para pelaku.
“Ini harus diusut demi tegaknya hukum. Jangan sampai peristiwa penghilangan nyawa orang lain hanya dianggap sebagai peristiwa biasa,” tegas Waketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr Imam Addaraqutni Ma.g kepada langit7.id, Selasa(4/11/2025).
Lebih lanjut ditekankan, tindakan kriminal yang brutal terhadap seorang pencari keteduhan atau sekadar orang yang ingin beristirahat di masjid merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Masjid merupakan hak publik, bukan properti perorangan, sehingga tidak sepatutnya ada yang bertindak seolah-olah menjadi pemiliknya.
Baca juga: Sadis, Hanya Mau Istirahat Sambil Tiduran, Mahasiswa Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Hingga Tewas, 3 Pelaku Diringkus![Mahasiswa Meninggal Dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Dewan Masjid Minta Polisi Usut Tuntas]()
Dr. Imam menegaskan bahwa jika para pelaku merasa memiliki hak klaim atas suatu properti, tindakan mereka tetaplah melawan hukum dan mencerminkan brutalitas.
“Tindakan brutal dan anti-kemanusiaan ini juga sangat berlawanan dengan norma-norma kemasjidan. Masjid justru seharusnya bersifat akomodatif dan fasilitatif bagi setiap orang yang singgah. Ini adalah teladan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ujar Dr. Imam.
Pihak berwajib diharapkan dapat bekerja cepat mengungkap kasus ini secara transparan untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya, serta mencegah terulangnya kekerasan serupa di masa depan.(*/saf)
(lam)