LANGIT7.ID, Jakarta - Kasus pembunuhan
Brigadir Yoshua Hutabarat (Brigadir J) mendapat perhatian yang ketat dari masyarakat. Mayoritas warga percaya bahwa kasus ini akan diusut tuntas oleh Kepolisian.
Direktur LSI, Djayadi Hanan menyatakan, kasus ini menjadi hal yang krusial bagi Kapolri untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
“Maka, penting sekali bagi kepolisian untuk menunjukkan langkah yang adil dan transparan sebagaimana yang dijanjikan Kapolri ataupun yang diperintahkan Presiden,” katanya dalam konferensi pers hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Pengacara Brigadir J Dilarang Ikuti Rekonstruksi, Ini Penjelasan PolriDjayadi menguraikan, sebanyak 77.1% masyarakat mengikuti kasus pembunuhan Brigadir J. Dari yang tahu itu, mayoritas percaya Kepolisian akan menyelesaikan kasus tewasnya Brigadir J secara jujur dan adil sesuai prosedur penegakan hukum (67.5%).
“
Awareness dan tingkat kepercayaan publik mengalami peningkatan,” kata Djayadi.
Penting bagi Kapolri untuk memegang janjinya menuntaskan kasus pembunuhan Brigadir J secara obyektif dan transparan. Sebab, menurut survei LSI, janji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dipantau sebanyak 61.5% masyarakat.
“Mayoritas cukup atau sangat percaya dengan pernyataan (Kapolri) tersebut,” imbuhnya.
Pembunuhan Brigadir J menjadi perhatian masyarakat dan para pengambil kebijakan negara karena melibatkan pelaku yang adalah perwira tinggi kepolisian. LSI menilai kasus ini mestinya menjadi momentum penegak hukum menunjukkan ketauladanannya.
Baca Juga: Survei LSI: Masyarakat Ingin Ferdy Sambo Dihukum Mati“Kasus ini juga diduga mencerminkan masalah yang cukup mendasar yang harus dibenahi segera di tubuh kepolisian,” kata Djayadi.
Surevi dilakukan sepanjang 13 sampai 21 Agustus 2022 dengan populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden.
Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti
(sof)