LANGIT7.ID-, Jakarta - -
Kapolri Jenderal Pol
Listyo Sigit Prabowo mengajak
band punk Sukatani untuk menjadi duta Polri. Dalam pernyataannya, Kapolri Listyo Sigit menyebut usulan tersebut sebagai komitmen Polri untuk berbenah menjadi lebih baik ke depannya.
“Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” kata Listyo Sigit dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (23/2/2025).
Baca juga: Profil eks Wakapolri Syafruddin Kambo, Pernah jadi Ajudan Wapres Jusuf Kalla“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koreksi untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Polri tidak antikritik dan menerima berbagai masukan dari masyarakat.
“Bagi kami, kritik terhadap Polri menjadi bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi Polri,” ujarnya.
Usulan ini merupakan buntut dari viralnya lagu "Bayar Bayar Bayar" dari band Sukatani. Lagi ini menjadi sorotan publik karena liriknya yang cukup
kontroversial.
Namun, setelah lagunya menjadi viral di publik, band asal Purbalingga, Jawa Tengah ini memutuskan untuk menarik
lagu yang viral dengan lirik "bayar polisi" dari berbagai
platform digital.
Baca juga: Kapolri Prediksi Puncak Mudik Nataru pada 21 dan 28 Desember“Melalui pernyataan ini, saya telah mencabut dan menarik lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, yang memiliki lirik ‘bayar polisi’," ujar Ufti.
Aksi ini dibarengi dengan permintaan maaf dari dua personil band tersebut institusi kepolisian.
Lewat unggahan di Instagram, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy, yang mewakili band, menyampaikan permohonan maaf atas lirik lagu yang dinilai menggambarkan kondisi kepolisian saat ini.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’," kata Ufti pada Kamis (20/2/2025).
Band yang berciri khas memakai topeng di setiap aksi panggungnya ini menekankan bahwa permintaan maaf tersebut tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Ufti menekankan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas pernyataan tersebut.
"Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Kami buat secara sadar dan sukarela, serta dapat saya pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," kata Ufti menutup pernyataan.
Baca juga: Kapolri Dorong 6.500 Mahasiswa Baru UMM Persiapkan Diri Sambut Indonesia Emas 2045(est)