LANGIT7.ID, Jakarta - Sejumlah warga di Kecamatan Pamijahan Bogor ikut dalam
ritual pemakaman agama lain diduga karena iming-iming uang. Kasus ini
viral dan geger di medsos.
Dalam rekaman video yang beredar, beberapa orang warga di Desa Gunung Picung antre untuk mendoakan mendiang tokoh yang meninggal dunia.
Namun tokoh tersebut merupakan seorang non-muslim. Mereka yang turut mendoakan mendiang saat proses
pemakaman diduga diberikan uang oleh pihak keluarga.
Rekaman video itu pun diunggah oleh
Ustadz Imam Shamsi Ali di akun Instagramnya @imamshamsiali, Rabu (7/9/2022). Dia berharap kasus ini bisa segera diselesaikan.
Baca Juga: KH Jeje: Meyakini Agama Saja Tidak Cukup Tanpa Memelajari"Semoga ini tidak benar. Saya berharap pemda setempat bisa mengecek. Jika karena warga miskin lalu dibayar untuk melakukan ritual orang lain. Kalau benar, inilah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa kemiskinan itu mengantar kepada kekufuran," tulisnya.
Ketua MUI Bogor, Kiai Mukri Adji membenarkan adanya kasus tersebut. Namun permasalahan ini sudah diselesaikan secara baik-baik bersama komponen pemerintahan desa dan kecamatan.
"Pihak keluarga sudah menyesali perbuatan itu dan membuat keterangan tertulis. Ini sudah selesai oleh forkopimda di tingkat desa dan kecamatan," ujar Kiai Mukri saat dikonfirmasi
Langit7, Rabu (7/9/2022).
Dia menilai, apa yang dilakukan pihak keluarga sama sekali tidak bijak. Mereka harusnya tahu bahwa masyarakat di Desa Gunung Picung mayoritas muslim.
"Toleransi beragama itu wajib, tapi bukan berarti mengajak untuk masuk dalam ritual agama lain," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Langit7, kejadiannya berlangsung pada 31 Agustus lalu. Tokoh yang meninggal dunia ini dikenal dermawan, sehingga banyak orang yang ingin melihat proses pemakamannya.
Namun selesai penguburan, salah satu anak mendiang tokoh tersebut meminta warga memberikan penghormatan terakhir dengan cara memegang shio dan mengangguk 3 kali lalu mereka diberikan uang.
(bal)