Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 06 Februari 2025
home community detail berita

Tanpa Dikordinir Baik, Relawan Juga Bisa Merepotkan di Lokasi Bencana

Garry Talentedo Kesawa Jum'at, 09 September 2022 - 23:35 WIB
Tanpa Dikordinir Baik, Relawan Juga Bisa Merepotkan di Lokasi Bencana
Kegiatan bedah buku dan diskusi tentang dinamika lembaga filantropi dan kerelawanan di Cafe Relawan, Bogor. (Foto: Istimewa)
LANGIT7.ID, Bogor - Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) menilai kebiasaan masyarakat yang sering menjadikan kawasan bencana sebagai tempat selfie sangat berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Hal tersebut dipastikan dapat mengganggu petugas penyelamatan dan tugas para relawan.

Namun, relawan juga dianggap bisa merepotkan saat proses evakuasi dan penyelamatan di lokasi bencana. Terlebih, relawan itu datang tanpa skill dan koordinasi dengan penanggungjawab penanggulangan bencana setempat.

Baca Juga: LPB MUI Harap FPRB DKI Mampu Meminimalisir Risiko Bencana di Ibu Kota

Ketua Squad PBI, Subur Rojinawi, mengatakan seorang relawan harus memahami etika, kearifan lokal dan memegang prinsip kerja sebagai relawan. Hal itu perlu diterapkan agar seorang relawan tidak menjadi benalu yang mengganggu upaya penyelamatan.

"Ada 5 prinsip kerja relawan. Di antaranya harus mandiri, profesional, sinergi, kolaborasi, dan akuntabel," kata Subur dalam diskusi bedah buku Pendar-Pendar Filantropi di Cafe Relawan Bogor, dikutip Jumat (9/9/2022).

Senada dengan hal tersebut, Internasional Trainner Voulenter Disaster, Ujang Lasmana, berharap agar relawan bisa lebih profesional dan mengasah skillnya agar tidak merepotkan di lapangan. Jika hal itu tidak dilakukan, maka relawan tersebut dianggap merepotkan.

"Seringkali kita jumpai di lokasi bencana, jumlah relawan lebih banyak dari jumlah korbannya. Ini akhirnya yang bikin repot siapa? Ya relawan itu sendiri," ujar relawan Palang Merah Indonesia tersebut.

Baca Juga: Ini Cara Rumah Zakat Edukasi Masyarakat agar Rutin Sisihkan Harta

Ujang juga menuturkan bahwa relawan kerap menggunakan anggaran di lapangan namun kesulitan saat membuat laporan. Untuk itu, Ujang mendorong tim administrasi ikut serta ke lapangan.

"Belum tentu niatnya menggelapkan, tapi kesibukan membantu sehingga abai membuat laporan. Karenanya relawan bila ke lapangan harus didampingi orang administrasi yang bertugas mengumpulkan dokumentasi dan kwitansi pembelanjaan guna pelaporan nanti," ucapnya.

Pada kesempatan itu, relawan senior Indonesia Care, Anca Rahadiansyah juga menceritakan betapa kehadiran relawan tetap dibutuhkan setiap ada bencana. Namun, dia mengingakan jangan sampai relawan tersebut justru melakukan tindakan yang tidak terpuji.

"Pengalaman dilapangan ada beberapa oknum yang menimbulkan masalah. Seperti melakukan pelecehan atau berpacaran dengan penyintas. Ini tidak etis. Kembalikan kepada niat awal datang untuk membantu. Untuk ini kadang saya ngga ada toleransi. Lebih baik saya pulangkan," kata mantan relawan ACT dan Dompet Dhuafa tersebut.

Baca Juga: AQL Islamic Center Bangun 14 Masjid dari Lombok hingga Pasaman

Sementara itu, Guru Besar Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang juga Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI, Prof Achmad Syahid menyoroti tentang regulasi tentang lembaga filantropi yang berkembang pesat di Indonesia. Menurutnya, kebijakan tersebut haruslah di atur dengan baik.

"Kebijakannya harus diatur baik, aturan main maupun persentase yang berhak di ambil oleh penyelenggara lembaga kemanusiaan guna pembiayaan operasionalnya juga perlu dibuatkan regulasinya. Hal ini agar kejadian serupa ACT tak terulang kembali," ujar presidium Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) DKI tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis, menyoroti transparansi lembaga-lembaga filantropi yang belum maksimal. Dia pun menyarankan untuk mengecek donasi yang masuk bisa terpantau dalam aplikasi e-commerce.

"Bisa di trace perjalanan donasi mulai dari donatur melakukan transfer hingga sampai ke tangan penerima manfaat. Setiap saat donatur bisa melihat dana yang disetorkan sudah sampai mana dan berapa lama estimasi tiba ditangan penerima manfaat," tutur Lukman yang juga mantan jurnalis media nasional tersebut.

Baca Juga:

Bentuk Relawan Siaga Bencana, 17 Orang Ini Dilatih Evakuasi Kecelakaan Laut

Ma’ruf Amin Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Bencana


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 06 Februari 2025
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
12:10
Ashar
15:27
Maghrib
18:20
Isya
19:32
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan