Sosok Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Pilih Hidup Sederhana

LANGIT7.ID, Jakarta - Jusuf Hamka terkenal sebagai bos jalan tol yang juga seorang miliuner. Pria yang mengelola proyek mencapai Rp25 triliun itu ternyata memilih hidup sederhana.

Gaya hidupnya bisa dikatakan jauh dari kata mewah. Bukan berarti tidak mampu, melainkan dia lebih terbiasa hidup dalam kesederhanaan.

Pengusaha kaya raya berdarah Tionghoa-Indonesia ini kerap kali berpenampilan ala kadarnya tapi tetap sopan. Dia enggan membeli barang-barang branded untuk dirinya.

"Barang mewah tidak berarti menjadikan seseorang menjadi lebih cepat kaya," ungkapnya dalam podcast Helmy Yahya Bicara, dikutip Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Cara Berhitung ala Pebisnis, Jusuf Hamka: Jangan 1+1=2

Tampak celana jeans dan kemeja biasa dikenakannya saat tampil dan berkegiatan. Bahkan, mualaf berusia 64 tahun itu juga sering tertangkap kamera sedang makan di pinggir jalan.

Masuk Islam saat Bertemu Buya Hamka

Pria dengan nama lahir Alun Joseph ini memeluk Islam saat bertemu Buya Hamka pada tahun 1981. Kala itu usianya baru 23 tahun.

Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, namanya pun diganti oleh Buya Hamka menjadi Jusuf Hamka. Kendati demikian, dia masih sering disebut dengan nama lahirnya, dengan julukan Babah Alun.

Misi Berbagi Manfaat

Anak keempat dari tujuh bersaudara ini juga aktif terlibat dalam misi kemanusiaan. Salah satu program yang dilakukannya adalah mengintensifkan program nasi kuning pojok halal yang sudah berjalan selama 2,5 tahun.

Program nasi kuning ini ditujukan untuk para kaum dhuafa, di mana nasi kuning tersebut dijual dengan harga Rp3.000. Selain itu, Jusuf Hamka juga menjual sembako yang nilainya Rp25.000 dengan harga Rp5.000.

Tidak lupa hubungannya dengan Allah SWT, bos perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada ini juga tengah menggarap proyek untuk membangun sebanyak 1.000 masjid dengan gaya arsitektur Oriental.

“Mohon doanya, semoga kami tetap tawadhu dan selalu amanah, sehingga bisa terus berbagi nasi kuning dan mewujudkan pembangunan 1.000 masjid dengan arsitektur oriental,” katanya.

Segenap pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan dan tujuan hidup dari sosok Jusuf Hamka. Triliun rupiah kekayaan yang dimilikinya tidak membuat dia lupa akan akhir kehidupan, yaitu kematian.

Untuk itu, dia selalu berkeinginan untuk menggunakan harta kekayaannya di jalan Allah dan kepada sesuatu yang bermanfaat. Semoga terinspirasi.