Ma'ruf Amin Minta Pemerintah, Pengusaha, dan Buruh Perbarui Komitmen Bersama

LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan saat ini pemerintah, pengusaha, dan buruh mesti berkomitmen bersama, guna memantapkan kesiapan pekerja mengatasi dampak krisis dan menghadapi dunia kerja di masa depan.

Menurut Ma'ruf Amin, hal tersebut karena selama pandemi Covid-19 membuat dunia kerja global, memperlihatkan kerentanan akan distrupsi yang terjad di bidang sosial-ekonomi terutama bagi pekerja migran, perempuan, informal hingga pekerja disabilitas.

"Apalagi kita memiliki visi besar mewujudkan Indonesia Maju. Tenaga kerja yang produktif, memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta tahan dan adaptif dalam situasi yang terus berubah, tentunya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” jelas Ma'ruf Amin dalam keterangannya Jum'at (30/9/2022).

Baca juga: Krisis Pangan Memburuk, Nyaris Satu Juta Orang Hadapi Kelaparan

Ma'ruf Amin mengatakan dunia kerja baru yang menjadikan pekerja sebagai pusatnya, menuntut upaya pemulihan yang juga berpusat pada pekerja, yaitu dengan memperhatikan hak, kebutuhan dan aspirasi buruh.

“Hal ini sejalan dengan mandat Deklarasi 100 Tahun Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO, sebagaimana rekomendasi ILO, dialog sosial menjadi mekanisme yang paling efektif," katanya.

Menurutnya, mekanisme tersebut dinilai efektif dalam menyampaikan masukan-masukan untuk merumuskan kebijakan, dalam merespons tantangan di bidang ketenagakerjaan.

“Studi yang dilakukan ILO pada tahun 2021 di 133 negara menunjukkan bahwa serikat buruh berkolaborasi dengan pemerintah dan pengusaha, melalui dialog sosial untuk merumuskan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun internasional," terangnya.

Menurut Ma'ruf Amin, hal tersebut dalam memperkuat kapasitas pekerja saat krisis menerpa, maupun dalam menyusun strategi jangka panjang untuk mengatasi dampak krisis.

“Dialog sosial untuk mencari solusi bersama atas beragam masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu pilar dari panduan ILO dalam menghadapi dampak krisis pandemi Covid-19,” tegasnya.

Baca juga: Maruf Amin Dorong Negara G20 Wujudkan Dunia Kerja Inklusif

Ma'ruf Amin juga berpesan, agar Konferensi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) terus memperhatikan visi, agenda, dan tren global di bidang ketenagakerjaan, serta memegang teguh nilai-nilai dan paham Nahdliyin merespons berbagai persoalan.

“Nahdlatul Ulama menganut paham ahlussunah wal jama’ah yang memiliki pola pikir mengambil jalan tengah antara aqli dan naqli. Inilah identitas Nahdliyin," ungkapnya.

Menurutnya, kerangka berpikir Nahdliyin disebut fikrah nahdliyah yang dilandaskan pada khittah nahdliyah dalam menentukan arah perjuangan untuk mewujudkan ishlah-al-ummah atau perbaikan umat.

Ma'ruf Amin menyebut, dialog sosial yang dimandatkan ILO selaras dengan cara berpikir NU tersebut. Sebab, dialog sosial akan menunjang kohesi sosial yang berkontribusi pada berfungsinya perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pekerja.

“Ini juga yang diinginkan NU, kebaikan dan perbaikan bagi umat, bangsa, dan negara,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menjelaskan, terkait tantangan global yang dihadapi para pekerja dapat diatasi melalui kerja sama pemerintah dan pihak yang berkepentingan agar berkolaborasi mencari solusi.

“Saya kira tantangan dan dinamika itu sungguh sangat luar biasa. Dan kita bisa mengatasi seluruh tantangan ini dengan kolaborasi, kerja sinergitas antara pemerintah, pengusaha, dan kelompok serikat pekerja ini,” tutur Ida.