LANGIT7.ID, Jakarta - Ada 5 hal yang bisa membuat anak merasa berasalah dan mendapati kondisi terpuruk. Orangtua mesti segera menerapkan
komunikasi baik terhadap mereka.
Kondisi anak yang merasa bersalah akan mempengaruhi konsisi psikologisnya. Parahnya, hal ini bisa mengganggu kesehatan mental pada anak.
Untuk itu, orang tua harus segera menerapkan komunikasi yang baik pada anak-anaknya. Sekaligus menghindari 5 hal yang bisa membuat anak merasa bersalah berikut ini:
Baca Juga: Parenting Islami, Bimbing Akidah hingga Pergaulan Anak1. Penilaian BurukMelansir
Huffpost, orang tua yang sering memberikan penilaian buruk pada anak akan mempengaruhi kondisi mental mereka. Jadi jangan terlalu cepat menimpali anak-anak dengan kesalahan yang mereka lakukan.
Sabar adalah kunci penting dalam mendidik anak. Lantas berikan anak-anak penjelasan terkait konsekuensi potensial dari sebuah tindakan yang mereka lakukan.
Misalnya seperti merapikan mainan usai mereka gunakan. Juga beri penjelasan bahwa ada manfaat baik dari mencuci kaki dan menggosok gigi sebelum tidur.
2. Bad MoodJangan lampiaskan bad mood orang tua kepada anak-anak. Hal itu akan membuat anak berpikir bahwa merekalah penyebab utama stres bagi orang tuanya.
Artinya, anak-anak tidak boleh memikul tanggung jawab yang sebetulnya bisa saja bukan kesalahan mereka, seperti mood orang tuanya. Sebab, anak-anak berpotensi menganggap dirinya sangat buruk dihadapan orang tuanya.
3. BerkelahiTidak pantas orang tua atau orang dewasa berkelahi di depan anak-anak. Itu karena perkelahian sebagai tindakan kekerasan yang dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
Perkelahian ini tidak hanya secara fisik, tapi juga perdebatan verbal yang dilakukan di depan anak-anak. Jadi sebagai orang tua harus bisa menahan diri dari amarah yang meledak-ledak.
4. PanggilanTidak jarang orang tua yang sangat enteng mengucapkan kata "anak nakal" kepada anaknya. Hal ini bisa mempengaruhi internalisasi anak akan rasa bersalah yang berlebih.
Bahayanya, rasa bersalah ini akan berdampak pada perasaan tidak berharga dan malu. Sehingga anak akan mempunyai rasa minder di depan orang lain.
5. HukumanSah-sah saja bagi orang tua untuk memberikan hukuman pada anaknya. Namun semua itu bergantung pada tingkatan hukuman yang diberikan.
Hukuman berupa teguran ringan masih bisa dikatakan wajar. Adapun hukuman yang terlampau berat seperti bentakan, hinaan, hingga fisik tentu dilarang.
Hukuman berupa agresi orang tua tidak boleh dilakukan. Ajak anak bicara dengan baik, sekaligus ajarkan mereka akan sebuah konsekuensi kesalahan.
Hal ini tentu lebih baik dilakukan. Anak-anak juga akan lebih belajar mengenai keadilan, konsekuensi, dan hukuman yang akan didapatkannya.
(bal)