Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 06 Desember 2024
home wirausaha syariah detail berita
Outlook 2023

Ancaman Resesi, Bagaimana Kondisi Startup di Tahun 2023?

mahmuda attar hussein Rabu, 14 Desember 2022 - 09:05 WIB
Ancaman Resesi, Bagaimana Kondisi Startup di Tahun 2023?
Ancaman Resesi, Bagaimana Kondisi Startup di Tahun 2023. (Foto: Istimewa).
LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut ancaman resesi global akan terjadi pada 2023. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu perekonomian negara.

Menurutnya, resesi global diakibatkan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral dunia secara bersamaan. Pada akhirnya, kebijakan tersebut berimbas pada krisis keuangan dan pelemahan ekonomi.

"Beberapa faktor pemicunya yaitu perang Ukraina yang mengakibatkan lonjakan inflasi, perlambatan di ekonomi negara besar seperti Cina, dan adanya pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi," kata dia dalam keterangannya beberapa waktu lalu, dikutip (14/12/2022).

Belum masuk kepada tahun gelap 2023, tanda-tanda krisis dan pelemahan itu sudah tampak dirasakan oleh sebagian perusahaan rintisan atau startup.

Baca Juga: Langkah Tepat Bisnis Jelang Resesi, Bijak Ambil Keputusan

Sejumlah startup besar melakukan pemangkasan terhadap karyawannya. Bahkan, jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan startup ini pun terbilang cukup banyak

Hal itu pula yang menjadi perhatian legislator di DPR agar Kementerian Ketenagakerjaan ikut turun tangan mengatasi badai PHK startup.

"Pastikan hak-hak pekerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan startup. Pemerintah harus membuka layanan aduan untuk para pekerja yang merasa hak-haknya tidak dibayarkan," kata Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher.

Dari pengamatannya, hingga awal Desember 2022, sebanyak 24 startup telah melakukan PHK massal terhadap karyawannya.

Dia meminta pemerintah dapat memperhatikan hak pekerja dari perusahaan dan mencarikan dana Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) melalui BPJS Ketenagakerjaan.

Badai PHK Startup Terus Berlanjut

Netty berharap agar PHK yang tengah menimpa startup ini bisa dihentikan dengan berbagai strategi dan upaya yang tepat.

Dia khawatir bila PHK terus berlanjut justru akan berdampak pada ekonomi nasional yang baru saja bangkit pascapandemi Covid-19.

"Segala upaya untuk mencegah PHK harus terus dilakukan agar jangan sampai badai PHK ini berlanjut. PHK akan berdampak kepada ekonomi nasional yang tengah bergeliat bangkit sejak pandemi Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Gelombang PHK Perusahaan Teknologi, Benarkah Imbas Resesi Global?

Walaupun semua pihak berharap yang terbaik, tetapi PHK startup diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun gelap 2023.

Hal itu dikatakan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin Al Farras Adha.

"Ke depan selama ekonomi global masih suram dan gelap, diprediksi PHK startup akan masih terus dilakukan," kata dia kepada Langit7 beberapa waktu lalu.

Menurutnya, krisis ekonomi begitu dirasakan di sektor perusahaan rintisan karena mereka belum memiliki kemandirian finansial. Apalagi, startup masih sering 'membakar uang' sebagai salah satu strategi untuk menarik pelanggan.

Dia menambahkan, startup yang mengandalkan modal ventura dalam investasi bisnisnya, diprediksi akan melakukan PHK terhadap para karyawan.

"Selain karena bergantung pada injeksi uang modal ventura (venture capital), krisis ini juga merupakan dampak perekonomian global yang suram," jelasnya.

Bila ini terus berlanjut, lanjut dia, bukan hanya startup yang akan terdampak ancaman resesi global, tapi juga sektor lainnya. Salah satunya seperti sektor formal yang bergantung dengan kondisi perdagangan internasional.

"Seperti pabrik yang sangat bergantung dengan aktivitas ekspor-impor, juga akan turut berdampak," tambahnya.

Di sisi lain, Peneliti bidang ekonomi The Indonesian Institut, Nuri Resti Chayyani meyakini bahwa PHK startup tidak secara langsung dipengaruhi oleh resesi global, melainkan minat masyarakat yang menurun.

"Saya lihat bukan karena resesi global, tapi karena minat masyarakat pada produk mereka yang mulai menurun," kata Nuri kepada Langit7.

Turunnya minat konsumen pada teknologi digital, lanjut Nuri, salah satunya dipengaruhi oleh literasi keuangan yang masih rendah, sehingga terjadi ketimpangan informasi akan keuangan digital yang masih belum menyentuh semua lapisan.

"Dalam hal ini masyarakat urban yang diuntungkan, karena fasilitas dan infrastrukturnya lebih lengkap. Berbeda halnya dengan sub urban, yang pengenalannya lebih sulit," ujar Nuri.

GoTo hingga Ruangguru PHK Massal

Kabar paling menggemparkan di sektor digital ini terjadi pada bulan November 2022 lalu. Di mana mulai dari GoTo hingga Ruangguru melakukan PHK massal terhadap karyawannya.

Efisiensi untuk menjaga keberlangsungan perusahaan menjadi salah satu alasannya. Kedua startup besar di Tanah Air ini turut menambah panjang daftar perusahaan rintisan di Indonesia yang melakukan PHK.

Setidaknya ada 7 startup yang telah melakukan PHK terhadap karyawannya, antara lain:

1. GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan atau sekitar 12 persen dari total karyawannya. PHK itu dilakukan pada Jumat (18/11/2022).

2. Ruangguru

Tak lama berselang, Ruangguru turut mengikuti jejak GoTo dengan melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan beralasan PHK dilakukan akibat kondisi pasar global.

3. Shopee Indonesia

Shopee Indonesia juga melakukan PHK terhadap karyawannya pada 19 September lalu. Kabarnya, ada ratusan karyawan yang terdampak dari PHK ini.

Bahkan, sampai ada gelombang ke-3 untuk karyawan yang di-PHK yang terjadi pada, Senin 14 November 2022.

4. Indosat Ooredoo Hutchinson

Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) juga melakukan PHK karyawan pada Jumat 23 September lalu. Tidak dijelaskan berapa banyak karyawan terdampak, namun Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang di-PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.

5. LinkAja

Perusahaan penyedia layanan keuangan digital, LinkAja, juga melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya. Perusahaan yang berada di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini beralasan bahwa PHK yang dilakukan sebagai langkah reorganisasi sumber daya manusia (SDM).

6. Line Indonesia

Penyedia layanan pesan atau chat, LINE, turut melakukan PHK terhadap 80 karyawannya di Indonesia. Pihak manajemen LINE membenarkan terjadinya PHK tersebut, tetapi mereka tidak memberikan jumlah pasti berapa karyawan yang terdampak.

7. Zenius

Perusahaan yang bergerak di bidang edukasi ini melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawannya. Adapun penyebabnya karena Zenius terdampak oleh kondisi ekonomi makro di Indonesia.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 06 Desember 2024
Imsak
03:58
Shubuh
04:08
Dhuhur
11:47
Ashar
15:13
Maghrib
18:01
Isya
19:16
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan