LANGIT7.ID, Jakarta - Dalam perspektif umum banyak yang mengira bahwa mengajar anak Sekolah Dasar (SD) lebih mudah dari pada pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Faktanya, mengajar siswa SD lebih sulit meskipun materi yang disampaikan dasar pembelajaran.
Hal ini diungkapkan salah seorang tenaga pengajar di sebuah Madrasah Kota Bekasi, Hanny Aprilia. Dia mengajar di dua tingkat pendidikan berbeda, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD dan Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA.
Menurut dia, pelajar tingkat SMA sederajat lebih mudah diajarkan sebab mereka sudah memiliki karakteristik yang cukup dewasa dan memahami dasar-dasar ilmu setiap mata pelajaran. Lain halnya dengan siswa SD yang cenderung sulit diatur dan memiliki karakteristik unik masing-masing yang harus dipahami seorang guru.
Baca Juga: PAUD Jadi Solusi Asah Soft Skill Anak di Usia DiniOleh karena itu, lanjut dia, guru dituntut sangat kreatif dalam mengajar siswa SD agar para murid merasa tertarik untuk belajar. Rasa ketertarikan itulah yang akan membuat para murid patuh kepada guru dan antusias
"Kita sebagai guru harus mempunyai sisi unik cara mengajar yang menyenangkan agar bahasa Inggris tidak terlihat menyeramkan. Sebaiknya kita memakai ice breaking (seperti menyanyi) sebelum memulai pelajaran," kata Hanny kepada
Langit7.id, Rabu (14/12/2022).
Dia mengungkapkan, ketika menghadapi para murid SD, guru harus jauh lebih sabar, karena anak-anak SD kerap melakukan tingkah kenakan-kanakan. Sebab itu, guru diharapkan mampu membentuk karakteristik muridnya agar tumbuh menjadi pribadi yang baik di sisi lain juga mesti menyampaikan materi dengan metode yang mudah dipahami.
"Metode mengajar di tingkat SD saya selalu melakukan ice breaking sebelum memulai pelajaran. Di tingkat SD sama MA saya selalu menggunakan metode rewards di mana anak berlomba, bersaing untuk mendapatkan rewards yang saya berikan," ujarnya.
Meski demikan, lanjut dia, mengajar siswa SD sangat menyenangkan lantaran kepolosan para murid yang notabene anak-anak kecil. Sehingga dapat meningkatkan mood di saat mengajar.
Di sisi lain, Hanny menuturkan bahwa siswa SMA sederajat mudah memahami materi yang disampaikan walau terkadang ada segelintir murid yang suka tidur dalam kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru.
"Kalau mengajar di MA harus tahan banting. Karena ada beberapa siswa yang asik sendiri tidak mendengarkan penjelasan guru," ucapnya.
Baca Juga: Mengenal Kapten Timnas Maroko, Jantung Pertahanan Singa Atlas(zhd)