Teten menyampaikan Indonesia juga perlu terus menambah jumlah wirausaha, karena rasio kewirausahaan nasional baru mencapai 3,47 persen. Dia mencontohkan, Singapura dengan jumlah penduduk kurang dari lima juta sudah mencapai rasio kewirausahaan sebesar 8,6 persen.
Lembaga pendidikan agama seperti pesantren tidak hanya sekadar memberi pelajaran agama saja. Melainkan para santri juga dituntut visioner, artinya harus memahami permasalahan umat kedepannya.
Rouf menuturkan, pihak madrasah yang telah menerima dana bantuan sudah merampungkan proses rehabilitasi bangunan dan penambahan ruang kelas. Nantinya, akan ada evaluasi terkait laporan dana bantuan tersebut.
Ditjen Pendidikan Islam dan LPDP telah membentuk semacam taskforce percepatan dan secara bertahap mencairkan tuition fee dan living allowance para awardee.
Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, mengajak seluruh santri di Tanah Air untuk melanjutkan perjuangan santri zaman dulu untuk menjaga Indonesia. Sementara menurutnya ada 3 peran santri zaman now.
Ma'ruf Amin menyampaikan menghilangkan kemiskinan menjadi bagian dari fardhu kifayah atau kewajiban yang harus dilaksanakan, sebagaimana yang selama ini diajarkan oleh pesantren.
Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tujuh adab menuntut ilmu Pertama niat, saat akan menuntut ilmu maka niat menjadi penting. Karena segala perbuatan tergantung pada niatnya.
Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan mereka dalam menganalisa permasalahan dalam mencari solusi yang tepat melalui penelitian ilmiah dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Santri memiliki kiprah di berbagai lini kehidupan. Itu menginspirasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Islam Nusantara Center (INC) menggelar penganugerahan Santri of The Year 2022.
Menurutnya, ilmu fardu ain tersebut seperti belajar wudhu, salat, akidah dan lainnya. Selebihanya menurut Buya Yahya adalah sunnah semisal belajar ilmu zakat, haji, dan lainnya.
Prof Oman juga berharap para santri di Indonesia mempunyai pemahaman tentang keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaa harus mulai dari membangun kesadaran betapa beragamnya Indonesia.
Prof Oman Fathurahman menjelaskan sederhana dipahami bukan berarti miskin atas tidak punya sesuatu yang bagus, sederhana ini berarti qa'naah, atau menerima apa yaang ada dan mensyukurinya