LANGIT.ID, Jakarta - Kaum muslimin bisa mencontoh
Nabi Musa AS dalam mencari
jodoh. Beliau meminta kepada Allah SWT yang terbaik dalam setiap urusannya, termasuk pasangan hidup.
Penceramah, Ustadz Muhammad
Nuzul Dzikri mengatakan, mencari jodoh memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi setiap muslim. Pasalnya, tidak sedikit pula dari mereka yang mengalami kegagalan dalam membina
rumah tangga.
"Maka mencari jodoh mesti dilakukan secara syar'i. Sehingga mendapatkan jodoh yang tepat dan terbaik seperti yang dipraktikkan oleh Nabi Musa," ujarnya dalam penggalan kajiannya, dikutip Jumat (16/12/2022).
Kisah Nabi Musa diabadikan dalam dalam surat Al-Qasas ayat 24, yang artinya:
Baca Juga: Benarkah Jodoh Datang Tiba-tiba? Ustazah: Itu Desain AllahAllah berfirman, "Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.'" (QS. Al-Qasas: 24).
Kata para ulama, lanjut dia, Nabi Musa saat itu tengah menjelaskan kondisi dan keadaannya yang fakir dan membutuhkan kebaikan dari Allah SWT.
Dalam tafsir, Nabi Musa dikisahkan sedang membutuhkan makanan. Namun, sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi Musa sebagai orang asing yang membutuhkan tempat bernaung dan juga pasangan.
"Artinya Nabi Musa butuh tempat tinggal dan istri untuk membuka lembaran barunya. Dan yang terjadi adalah Allah mengijabahnya melalui seorang ayah yang menawarkan salah satu anak perempuannya untuk diperistri Nabi Musa," katanya.
Anak perempuan itu adalah sosok yang baik dan salihah. Lengkap dengan karakternya yang elegan, bahkan digambarkan dalam Al-Qur'an surat Al-Qasas ayat 25, dia memiliki sifat pemalu yang positif.
Selain itu, ayah dari gadis ini dikatakan sebagai seorang yang salih. Sehingga bisa disimpulkan bahwa putrinya pun merupakan anak yang salihah.
Dari kisah tersebut, bisa diartikan bahwa beliau mencari jodoh dengan hanya meminta kepada Allah. Tanpa ada embel-embel menggunakan aplikasi cari jodoh seperti zaman sekarang.
"Mencari jodoh dengan meniru Nabi Musa, maka kaum muslimin mesti menunjukkan kefakirannya di hadapan Allah. Ketuk pintu langit lebih dulu, sebelum mengetuk pintu rumah calon mertua," ujarnya.
Dai berusia 39 tahun ini mengungkapkan, urusan mencari jodoh tak bisa dilepaskan dari masalah iman dan tauhid. Bahwa hanya Dia-lah yang memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk menolong hamba-Nya.
"Kata para ulama, Nabi Musa menyampaikan doa yang menunjukkan betapa butuhnya dia kepada Allah. Maka sampaikan apa yang dibutuhkan dalam hidup, mintakan kepada satu-satunya Tuhan Semesta Alam," tambahnya.
(bal)