Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 16 Maret 2025
home lifestyle muslim detail berita

Suudzon Cikal Bakal Munculnya Penyakit Hati

Fifiyanti Abdurahman Selasa, 20 Desember 2022 - 09:02 WIB
Suudzon Cikal Bakal Munculnya Penyakit Hati
Ilustrasi. Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Pendakwah dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Yan Gymnastiar atau Aa Gym mengatakan suudzon atau berburuk sangka adalah awal mula munculnya penyakit hati seperti dengki, tajassus dan lainnya.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." (Al-Hujurat: 12).

Baca juga: Jangan Suudzon, Ini Berkah di Balik Aktivitas Gunung Api

Amirul Mukminin Umar bin Khatab berkata, "Janganlah engkau berprasangka buruk terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan prasangka yang baik."

"Jadi kalau ada saudara kita yang yakin dan beriman kepada Allah kita harus membawanya dari prasangka baik. Misal kenapa dia keluar duluan dari masjid? Ya prasangka baik, mungkin ada yang harus dilakukan," ujar Aa Gym dalam kajian pagi diikuti Langit7, Selasa (20/12/2022).

Kemudian Aa Gym mengutip perkataan Bakar bin Abdullah Al-Muzani tentang prasangka buruk.

"Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu."

Dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim dikatakan bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata, "Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mencarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, 'Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut'."

Baca juga: Terlanjur Miliki Penyakit Hati? Gunakan Ini Sebagai Penyembuh

Artinya, saat tidak menemukan prasangka baik maka tetap berprasangka alasan tepat sehingga membuatnya bersikap demikian.

"Pokoknya cari 1001 alasan dan berbaik sangka. Kalaupun tidak jumpa dengan prasaka itu, pikirkan saja bahwa pasti dia punya alasan telat. Dan kita tidak harus tahu juga alasannya. Kita harus berbaik sangka saja," katanya.

Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131), "Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya."

Beliau juga berkata pada (hal.133), "Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita."

Baca juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 10: Ragam Penyakit Hati Manusia

"Penting kita amalkan surat Al Hujurat ayat 12 dengan banyak penafsiran. Karena kalau kita sudah terbiasa dengan prasangka buruk pasti mudah untuk melakukan tajassus, mencari-cari aib, mengorek-ngorek, menyelidiki yang tanpa hak. Karena nafsu saja kemudian akan jatuh kepada ghibah. Ghibah itu seperti memakan dosanya seperti memakan daging suadaranya yang sudah wafat," cetusnya.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 16 Maret 2025
Imsak
04:33
Shubuh
04:43
Dhuhur
12:05
Ashar
15:12
Maghrib
18:08
Isya
19:17
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan