Rumah Zakat Bangun Masjid Darurat untuk Penyintas Gempa Cianjur

LANGIT7.ID - , Jakarta - Rumah Zakat merupakan organisasi pengelola zakat (OPZ) yang ada di Indonesia. Seperti OPZ lainnya, Rumah Zakat juga memiliki program-program untuk membantu korban bencana alam, salah satunya membangun masjid darurat.

Kepada Langit7, Brand Management Division Head Rumah Zakat, Agustin Santriana menjelaskan pembangunan masjid darurat bertujuan untuk membantu para korban bencana agar dapat beribadah dengan nyaman.

Hanya saja, tambah Agustin yang bisa disapa Nana, tidak semua lokasi bencana dibangun masjid darurat. Hal tersebut tergantung dari kondisi lokasi tersebut, jika memang butuh maka akan dibangun.

Baca juga: Indonesia Giving Fest 2022 Ajak Masyarakat Kenali Lembaga Zakat Lebih Dekat

Seperti daerah bencana Cianjur, di mana Rumah Zakat sedang membangun masjid darurat tahan gempa.

"Ketika ada bencana salah satu yang kita lakukan adalah membangun masjid darurat berkolaborasi dengan mitra dan donatur. Tapi tidak semua bencana, tergantung kebutuhan. Kalau di Cianjur itu ternyata masjidnya tidak ada yang bisa dipakai. Akhirnya disana kita bangun masjid darurat untuk para penyintas disana," ujar Nana kepada Langit7 saat ditemui dalam konfrensi pers Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022, Rabu (21/12/2022).



Masjid darurat yang dibangun Rumah Zakat berukuran 9x9 meter yang terbuat dari rangka baja ringan, berdinding kalsiboard dengan tinggi 50-100 cm. Sementara untuk atap, masjid ini menggunakan spandek dengan lanta bata dan acian. Nana juga menjelaskan, bangunan yang diprediksi berdaya tahan satu tahun tersebut memiliki satu buah kubah masjid.

Nana mengklaim, pembangunan masjid darurat merupakan bagian dari program recovery untuk daerah bencana yang sudah lama dijalankan. Untuk pemilihan lokasi masjid, Rumah Zakat sedang menyiapkan 13 kecamatan di Cianjur.

Baca juga: Forum Zakat Gelar Indonesia Giving Fest Zakat Expo 2022

Namun, tambah Nana, sejauh ini baru ada dua titik pembangunan masjid darurat yang berstatus dalam proses pengerjaan. Hal tersebut terkendala dengan biaya pembangunan yang tidak murah, sehingga mereka membutuhkan banyak donatur.

Meski begitu, untuk pengerjaan masjid darurat sendiri Nana mengaku bisa memakan waktu hingga satu bulan. Cepatnya waktu pengerjaan karena masjid darurat bukanlah bangunan utuh.

"Masjid darurat itu sebenarnya enggak lama sih, karenakan dia bukan bangunan utuh. Mungkin waktunya sekitar satu bulan bisa jadi. Namun tergantung dari donaturnya. Karena kita membangun berdasarkan akad donatur. Ada banyak biaya yang harus dikeluarkan jadi baru dua masjid bisa kita bangun," katanya.

Terkait kapasitas masjid, Nana menjelaskan bangunan tersebut mampu menampung lebih dari 20 jamaah.

Baca juga: Masjid Darurat Fasilitasi Penyintas Shalat hingga Tak Tertampung

"Kalau pengungsi itu kan memang dia tidak punya tempat untuk salat di tenda, makanya kita bikin masjid darurat. Supaya mereka bisa salat disitu, ngaji juga. Tapi kalau ngajikan bisa di tenda masing-masing juga," ucapnya.

Selain bangunan, Rumah Zakat juga melengkapi rumah ibadah tersebut dengan perlengkapan ibadah seperti Al-Qur'an, sajadah, dan mukena.