LANGIT7.ID, JAKARTA - Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah (MRDA) mengumumkan rencana pelaksanaan tahap pertama Proyek Raja Salman untuk Perluasan Masjid Quba, Madinah. Perluasan masjid akan ditambah 10 kali lipat sehingga mampu menampung 66.000 jamaah.
Melansir Saudi Gazette, Ahad (1/1/2023), perluasan baru yang mencakup pengembangan lingkungan masjid. Tahap pertama perluasan masjid mencakup pemindahan lebih dari 200 properti real estate.
Otoritas mendesak pemilik real estate yang berlokasi di dalam lokasi proyek untuk mengosongkan properti mereka dan menghubungi departemen properti di otoritas untuk menyelesaikan prosedur kompensasi.
Baca Juga: Puncak Keimanan Seseorang, Senang Lihat Orang Lain BahagiaMRDA memberi waktu satu bulan untuk pemilik properti yang ditandai untuk pengambilalihan sebelum memutuskan sambungan air, listrik, dan layanan utilitas lainnya di awal Rajab, sebelum pembongkarannya.
Proyek Raja Salman untuk Perluasan Masjid Quba mencakup sejumlah wakaf dan pertanian bersejarah selain rumah-rumah yang berdekatan dengan masjid. Pihak berwenang mencanangkan penambahan tanaman jenis pohon palem dan peternakan untuk mengintegrasikannya dengan kompleks masjid dan situs bersejarah.
Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman meluncurkan proyek tersebut pada awal Ramadan pada tahun 2022. Proyek perluasan ini bertujuan untuk menampung jumlah jamaah terbesar selama musim haji.
Masjid Quba merupakan masjid yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba. Masjid ini berada sekitar lima kilometer di sebelah tenggara kota Madinah.
Dengan adanya proyek perluasaan tersebut, Masjid Quba disebut-sebut akan menjadi masjid terbesar ketiga di Arab Saudi dari segi daya tampung setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Baca Juga: Selain Ramah Lingkungan, Ada Filosofi Matematika di Masjid Al Jabbar(zhd)