LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Keuangan RI,
Sri Mulyani Indrawati optimis Indonesia tak menjadi negara yang masuk dalam jurang resesi di 2023. Sri Mulyani menyebut, 2023 adalah tahun yang menegangkan.
"Tahun 2023 kita memasuki tahun yang menarik. Menarik itu kata yang bagus karena orang selalu tegang memasuki 2023. Ini adalah tahun yang
very-very interesting (sangat menarik), lalu juga banyak sekali tantangan yang tidak mudah, extraordinary," ujar Sri Mulyani dalam acara Apresiasi Media di Youtube Kementerian Keuangan, dikutip Sabtu (7/1).
Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) 1/3 ekonomi dunia akan mengalami
resesi. Kendati demikian, Sri Mulyani optimis Indonesia tidak menjadi salah satu dari sepertiga negara tersebut.
Baca Juga: Rupiah Dihantam Ketidakpastian Ekonomi Global, Diprediksi Lampaui Target APBN"Kita tidak masuk yang sepertiga. Insyaallah kita akan jaga terus. Kami selalu menyampaikan pemulihan ekonomi kita kuat sampai dengan kuartal III tahun ini, mungkin kuartal IV pun kita berharap bisa bertahan 5 persen," ungkap Sri Muluani.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi 2023 di level 5,3 persen. Angka itu ditetapkan bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam bentuk Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023.
Sebab itu, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2023 tumbuh di atas 5 persen. Sementara, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Tiongkok secara bersamaan mengalami pelemahan aktivitas ekonomi.
"Tahun ini kita juga ada agenda politik di dalam negeri yang menuju ke Pemilu. Jadi, pasti suhu akan sedikit (panas) dan juga tantangan dari ekonomi global juga luar biasa," tuturnya.
Baca Juga:
Faisal Basri Prediksi PDB Indonesia Terus Melambat Sampai 2024
Resesi Ekonomi Jadi Peluang Emas bagi Pencari Properti(gar)