LANGIT7.ID - , Jakarta -  Islam mengajarkan umatnya untuk menjauhi 
perbuatan boros, senang menghambur-hamburkan harta untuk hal yang sia-sia, karena termasuk dalam perbuatan setan. 
Dalam 
surah Al Isra ayat 17, Allah Ta'ala berfirman 
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.”
Baca juga: Gaya Hidup Islami, Hindari Perilaku BorosSalah satu cara untuk menghindari hidup boros melalui perencanaan keuangan. Definisi 
perencanaan keuangan merupakan upaya untuk mencapai target dalam hidup. Manfaat dari membuat perencanaan keuangan ini membantu menstabilkan pengeluaran dan pemasukan. 
Sayangnya, tidak semua paham cara membuat perencanaan keuangan sehingga kebanyakan orang membiarkannya mengalir begitu saja. 
Ketua Yayasan Kuntum Mekar Amanah yang mengelola Rumah Parenting, Lisnani Sukaidawati memberikan beberapa cara membuat perencanaan keuangan yang baik dan benar.
1. Prediksi pemasukan dan pengeluaran per bulan 
Dengan memprediksi pemasukan dan pengeluaran dapat membantu Anda mengidentifikasi ruang-ruang tambahan pemasukan. 
"Misal oh ruang ini uangnya nggak ada, dari mana kita harus cari? Oh iya kita punya aset apa saja, mungkin ada aset yang perlu kita jual aset atau mungkin kita bisa kerjakan sesuatu," ujar Lisnani dalam webinar Tips Mengelola Keuangan Keluarga, Sabtu (14/1/2022).
Baca juga: Cara Bijak Hadapi Orang Tua Boros ala Financial Planner
2. Menciptakan sumber tambahan 
Selanjutnya Lisnani menyarankan untuk menyiptakan sumber-sumber tambahan untuk meningkatkan pemasukan. Kemudian, Anda harus konsisten dan istiqamah menjalankan rencana keuangan tersebut, terlebih bagi yang memiliki kondisi finansial minim. 
3. Bedakan kebutuhan dan keinginan
Berikutnya, mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta utamakan pemenuhan kebutuhan keluarga. Sebab, saat kebutuhan primer terpenuh akan membawa Anda jauh lebih bahagia. 
"Selanjutnya, ketika sudah membuat daftar kebutuhan keluarga, pilihlah kebutuhan-kebutuhan yang paling urgent atau yang paling prioritas. Jadi ketika kita sudah menentukan kebutuhan itu, pilih mana yang prioritas berdasarkan waktu dan berdasarkan urgensinya. Ketika dia penting dan genting itu menjadi prioritas yang utama," katanya.
4. Eliminir hal yang sudah dilakukan 
Setelahnya, menghilangkan pos-pos yang sudah ditunaikan sebagai gambaran daftar perencanaan yang sudah terpenuhi. Hal ini bisa menimbulkan perasaan positif dan semangat.
Baca juga: Cek 3 Hal Penting Ini dalam Kelola Keuangan, Dijamin Antiboros
5. Pola pikir orang kaya 
Lisnani menyebut mindset orang kaya di sini artinya berpikir positif bahwa setiap rezeki sudah ada yang mengatur dan menjamin. 
"Tanamkan pikiran bahwa sebenarnya rezeki kita tuh sudah dijamin oleh Allah SWT, hanya saja belum waktunya. Karenanya kita harus sering membuka pintu dengan mengetuk pelan-pelan misal 'Ya Allah kalau rezeki itu masih ada turunkan, kalau dia masih di bawah tanah keluarkan, kalau dia masih tidak terlihat tampakkan, kalau dia sulit mudahkan,' doa itu bisa dipanjatkan," ucap Lisnani.
Kemudian, harus memahami konsepnya bahwa rezeki bukan hanya berbentuk uang tapi juga kesehatan, keluarga harmonis, lingkungan baik, perasaan semangat dan pikiran positif. Sehingga hal ini bisa memunculkan rezeki yang baru.
(est)