LANGIT7.ID, Banjarnegara - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara, Tursiman menyatakan peningkatan aktivitas Gunung
Dieng tidak berpengaruh pada sektor pariwisata di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.
Tursiman menilai, kunjungan wisatawan masih tinggi di mana sampai Ahad (15/1/2023) pukul 15.00 WIB, tercatat sudah mencapai kurang lebih 5.600 orang.
"Kalau sampai sore mungkin bisa lebih banyak lagi," kata Tursiman dikutip Senin (16/1/2023).
Tursiman mengatakan peningkatan status Gunung
Dieng dari normal menjadi waspada yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak Jumat (13/1), pukul 23.00 WIB, tidak menjadi permasalahan bagi Dinparbud Kabupaten Banjarnegara.
Baca juga: BPBD Kabupaten Wonosobo Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Gas BeracunMenurutnya, berdasarkan hasil koordinasi bersama Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng PVMBG Surip dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, peningkatan aktivitas di pegunungan api Dieng hanya terjadi di titik-titik tertentu saja.
"Pegunungan Dieng kan luas, mulai dari Banjarnegara, Wonosobo, Batang, dan sekitarnya. Sementara peningkatan aktivitas yang terjadi saat ini hanya di Kawah Sileri dan Kawah Timbang," terang dia.
Tursiman juga menyebut, kawah-kawah lainnya yang ada di Dieng seperti Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, Sumur Jalatunda, dan sebagainya masih aman untuk dikunjungi. Kendati demikian, Tursiman mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Dieng agar selalu waspada.
Selain itu, Tursiman juga mengakui pihaknya menutup sementara Kawah Sileri untuk kunjungan wisata, sehingga wisatawan yang hendak mengunjungi kawah tersebut hanya bisa melihatnya dari jarak 1.000 meter sesuai rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG.
Baca juga: Urban Healing Garden Cibubur, Alternatif Wisata Edukasi di Jakarta"Kami memang tidak bisa menutup total Kawah Sileri karena di situ ada fasilitas jalan umum untuk masyarakat, yang penting jangan terlalu mendekat. Kalau ingin mengamati ya dari jarak 1.000 meter saja," tegasnya seperti dilansir Antara.
Sementara itu untuk
Kawah Timbang, kata Tursiman bukan merupakan destinasi wisata dan mendapat perlakuan khusus karena berada di sekitar area pertanian.
(sof)