LANGIT7.ID, JAKARTA  -  Sebanyak 9,3 juta dosis vaksin dialokasikan sebagai stok vaksin Covid-19. Ini untuk mendukung program vaksinasi dosis penguat atau booster kedua bagi masyarakat umum. 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan stok tersebut disimpan di pusat 7,2 juta dosis dan di daerah 2,1 juta dosis. 
"Jenis vaksin yang tersedia di antaranya 138.185 dosis vaksin Janssen, 3.344.772 dosis vaksin Pfizer, 8.404 dosis vaksin Sinopharm, dan 189.684 vaksin Zifivax," kata dr Nadia dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/1/2023).
Menurut dr Nadia, sisanya adalah vaksin Merah Putih produksi dalam negeri di antaranya 1.171.755 dosis vaksin InaVac, dan 4.528.570 dosis vaksin IndoVac.
"Stok vaksin hasil pembelian yang kini tersimpan di fasilitas penyimpanan milik pemerintah pusat, kata dia, sebanyak 7.216.315 dosis, sisanya vaksin hasil hibah sebanyak 2.039.020 dosis," ungkapnya. 
Baca Juga: Solo Safari Diyakini akan menjadi Ikon Wisata Baru di SurakartaLebih lanjut, dr Nadia menyebut untuk stok di daerah total 2.165.055 dosis, terdiri atas vaksin hasil pembelian sebanyak 523.030 dosis, dan hasil hibah sebanyak 1.642.025 dosis. 
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril mengatakan masyarakat umum sudah bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 booster kedua. "Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia dari Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua dapat diberikan kepada semua masyarakat umum usia 18 tahun ke atas mulai 24 Januari 2023 tanpa menunggu tiket atau undangan.
"Untuk pencatatan masih dilakukan manual sambil menunggu P-care dan PeduliLindungi disiapkan,” ujarnya.
(zhd)