Dakwah di Era Modern, Cara Dai Muda Sikapi Tantangan Zaman

LANGIT7.ID, Bandung - Ikatan Dai Muda Indonesia Ciamis membuat cara unik menyikapi tantangan zaman, khususnya dalam syiar Islam agar dakwah bisa lebih diterima di era modern. Upaya yang dilakukan dengan menggelar lomba dakwah.

Lomba dai merupakan salah satu program untuk memeriahkan Muharram 1443 Hijriah. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virual dan telah mencapai tahap grand final.

Ketua Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Ciamis, Ustadz Mumu mengatakan, lomba dakwah diikuti oleh 38 peserta se-Priangan Timur. Lewat ajang ini, ia berharap estafet dakwah Islam terus berjalan dengan munculnya dai-dai muda yang visioner dengan perkembangan zaman.

Baca Juga: Dakwah ala Milenial di Yukngaji, Jaring Anak Muda Kenali Islam

"Tujuan lomba dakwah ini di antaranya untuk mengedepankan potensi dai muda baru dengan potensi yang luar biasa agar lebih berwawasan karena tantangan ke depan sangat besar," katanya.

IDMI Ciamis menyediakan lima tema yang dapat diulas pada peserta, yakni globalisasi, Rasulullah suri tauladan, indahnya persaudaraan, Muharram tahun baru Islam, dan ulama pewaris para nabi.

Juri akan menilai peserta dari segi keterjagaan tajwid ketika mengutip ayat Al-Quran, kefasihan, intonasi, retorika, gramatika, dan adab-adab dalam berdakwah. Proses penjurian, katanya, dilakukan secara adil tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

Para peserta yang mengikuti lomba pada 23 Juni - 25 Agustus ini pun berupaya tampil semaksimal mungkin dengan menggali sisi-sisi unik dalam diri mereka. Tak hanya materi, dai-dai muda ini juga berusaha tampil berbeda, misalnya berceramah dengan latar belakang lorong pesantren, perbukitan dan taman terbuka.

Metode dakwah para peserta terlihat akrab dengan gaya-gaya ceramah para dai-dai yang sering muncul di televisi. Berapakaian gamis dan mengenakan sorban, peserta wanita tampil elegan dalam balutan busana syari, lalu tak lupa intonasi suara penuh wibawa.

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra, mengapresiasi lomba dakwah IDMI Ciamis. Ia menekankan, globalisasi yang mendorong modernisasi perangkat teknologi memang mempermudah kehidupan manusia, tapi di sisi lain dapat mendegradasi nilai-nilai spiritual.

"Saya berharap para dai dan daiyah tidak menutup diri dalam memanfaatkan teknologi di era digital saat ini untuk melaksanakan syariat Islam," ujarnya, Kamis (26/8/2021).