LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ribuan pengemudi
ojek online (ojol) di Indonesia, mendapat pembekalan keselamatan berkendara dan pencegahan kekerasan seksual.
Pelatihan ini melibatlan banyak pihak termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, United Nations Population Fund (UNFPA), Kementerian Perhubungan RI, dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
Para pengemudi mendapatkan pelatihan komprehensif mengenai pencegahan kekerasan seksual, cara aman berkendara untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, serta service excellence..
Pelatihan ini merupakan bagian dari pelatihan wajib yang diikuti secara rutin seluruh pengemudi sejak proses rekrutmen hingga saat ini.
"Keamanan dan kenyamanan pengguna, baik mitra pengemudi maupun penumpang, merupakan prioritas utama kami. Hal inilah yang menjadi landasan kami dalam melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keselamatan berkendara dan anti-kekerasan seksual tanpa henti kepada para mitra," kata Country Managing Director, Grab Indonesia, Neneng Goenadi.
Selama pandemi Covid-19, pihaknya memanfaatkan ragam kanal digital dan pertemuan terbatas seperti Kopdar hingga media sosial. Dengan berakhirnya pandemi, kami segera menggelar roadshow pelatihan di 5 kota dan menargetkan ratusan ribu Mitra untuk mengikuti pelatihan ini sebagai upaya peningkatan kualitas layanan.
Baca juga:
Pimpinan Al Zaytun Tersangka Penistaan Agama, Ketum PBNU Dukung Proses HukumPada acara pembukaan roadshow pelatihan pada 25 Juli lalu, Grab melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan UNFPA untuk berkolaborasi dalam peningkatan dampak sosial dalam hal kesetaraan gender, pencegahan, dan penanganan kekerasan seksual.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik kerja sama dalam upaya pencegahan tindak kekerasan seksual.
“Peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak, serta memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak menjadi kewajiban negara. Hal ini juga termasuk saat menggunakan moda transportasi umum. Untuk itu, kami berterima kasih dan mengapresiasi Grab yang telah proaktif untuk melakukan gerakan bersama mencegah kekerasan terhadap perempuan sebagai pengguna moda transportasi online," ujarnya.

(ori)