LANGIT7.ID-, Jakarta- - Majalah TIME memilih 100 orang paling berpengaruh dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dari Daftar AI TIME100 perdana itu, empat orang di antaranya adalah pioner dan pemikir Muslim.
Edisi AI TIME 100 2023 mencakup 100 pemimpin, pionir, inovator, dan pemikir yang membentuk lanskap kecerdasan buatan saat ini.
“Misi TIME adalah menyoroti orang-orang dan ide-ide yang membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan adil,” kata Chief Executive Officer TIME Jessica Sibley dalam sebuah pernyataan.
“Pada momen penting pertumbuhan dan kemajuan AI yang luar biasa ini, kami dengan bangga mengumumkan daftar AI TIME100 yang pertama untuk memberi penghargaan kepada individu-individu yang memimpin inovasi AI, termasuk mereka yang memajukan diskusi besar untuk mempromosikan kesetaraan dalam AI.” lanjut Sibley, seperti dilansir dari The Cognate, Selasa (12/9/2023).
Baca juga:
Pelatih Vokal Afgan Minta Putri Ariani Masukkan Unsur Etnik Indonesia di Final AGT 2023Keempat tokoh muslim yang masuk dalam daftar tersebut yaitu, COO Google DeepMind Lila Ibrahim, CEO dan Co-Founder Inflection AI Mustafa Suleyman, Menteri Kecerdasan Buatan pertama di dunia Omar Al Olama dari Arab Saudi, dan CEO sekaligus Co-Founder of Humane Intelligence Rumman Chowdhury.
1. Lila Ibrahim: COO Google DeepMind
Lila Ibrahim adalah Chief Operating Officer (COO) Google DeepMind. DeepMind, yang bergabung dengan Google Brain pada tahun 2023, digambarkan sebagai perpaduan unik antara startup, laboratorium akademis, dan raksasa teknologi global.
Ibrahim, bersama dengan pendiri DeepMind, Demis Hassabis dan Shane Legg, baru-baru ini menandatangani pernyataan yang mengakui sifat kritis dari risiko AI, dan membandingkannya dengan risiko pandemi dan perang nuklir.
2. Mustafa Suleyman: CEO dan Co-Founder Inflection AI
Mustafa Suleyman adalah tokoh muslim terkemuka lainnya dalam Daftar TIME100 AI. Perjalanannya di industri AI dimulai dengan persahabatan yang terjalin selama masa remajanya dengan Demis Hassabis, yang kemudian menjadi salah satu pendiri DeepMind.
Bersama Shane Legg, mereka ikut mendirikan DeepMind, yang mendapat pengakuan luas karena menciptakan AlphaGo, sistem AI yang mengalahkan juara manusia dalam permainan papan kompleks Go.
3. Omar Al Olama: Menteri Kecerdasan Buatan, UEA
Omar Al Olama mewakili Uni Emirat Arab dalam Daftar AI TIME100. Ditunjuk untuk peran terobosan ini pada tahun 2017, tanggung jawab Al Olama mencakup mengawasi penerapan AI di seluruh pemerintahan dan membina koordinasi di antara berbagai badan pemerintah.
4. Rumman Chowdhury: CEO dan Co-Founder Humane Intelligence
Rumman Chowdhury dikenal karena karya pionirnya dalam etika AI, khususnya di bidang sistem AI tim merah.
Dia mengadakan acara terkenal di mana para peretas berusaha mengidentifikasi kerentanan di chatbot AI dari perusahaan besar, seperti OpenAI dan Google.
Pendekatan ini, yang terinspirasi oleh budaya peretas, bertujuan untuk secara proaktif menemukan dan mengatasi potensi masalah dalam sistem AI sebelum menjadi masalah serius.
(ori)