LANGIT7.ID-, Surabaya- - Universitas Airlangga (Unair) kembali mengukuhkan guru besar, Rabu (4/10/2023). Tambahan tujuh guru besar ini akan meningkatkan semangat baru Unair menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada.
Rektor Unair Prof Nasih mengatakan, bertambahnya guru besar akan meningkatkan kontribusi Unair kepada bangsa.
“Dengan tambahan guru besar ini, mohon doanya kami akan berlari lebih cepat lagi untuk memberikan kontribusi dan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Baca juga:
Kemenag Terbitkan Pedoman Ceramah Agama: Harus Mendidik dan Tidak ProvokatifAdapun tujuh guru besar yang dikukuhkan adalah:
1. Ratna Dwi Wulandari dari FKM dengan penelitian “service blueprint berbasis client lifetime journey sebagai upaya optimalisasi
pelaksanaan intregasi pelayanan kesehatan primer”.
2. Trias Mahmudiono dari FKM dengan penelitian “nutrition education 4.0 untuk mengatasi triple burden of malnutrition”.
3. Ira Nurmala dari FKM dengan penelitian ” transformasi pendidikan kesehatan berkelanjutan melalui program health educator for
youth di era digital.
4. Santi Martini dari FKM dengan penelitian “pencegahan penyakit sebagai upaya strategis dan komprehensif dalam pembangunan
berkelanjutan”.
5. Epy Muhammad Luqman dari FKH dengan penelitian “pencegahan dampak bahan beracun pada janin hewan menggunakan
ekstrak rumput kebar”.
6. Erma Safitri dari FKH dengan penelitian “aplikasi madu sebagai aktivator stem cells.
7. I Gede Wahyu Wicaksana dengan penelitian “kebijakan luar negeri multiblok Indonesia menghadapi dinamika geopolitik Indo-
Pasifik”
Prof Nasih menyampaikan, dengan tambahan ini secara keseluruhan ada 350 guru besar yang Unair miliki. Hal ini menjadikan 15 hingga 16 persen staf Unair merupakan seorang guru besar.
Tambahan tujuh guru besar ini akan menambah semangat menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada. Berbagai peningkatan akan terus terlaksana untuk menciptakan Unair menjadi lebih baik. Beberapa aspek yang akan menjadi fokus peningkatan seperti kualitas riset hingga industry income.
“Kualitas riset akan terus mengalami perbaikan. Dengan tambahan guru besar ini kami yakin dunia riset Unair akan jadi lebih baik. Industry income kami juga selalu kami tingkatkan,” terang Nasih.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair tersebut berharap para guru besar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, utamanya pada pengembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
“Tergantung pada kontribusi guru besar memerankan fungsinya dan memberikan makna bagi almamater, utamanya pada riset pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta income industry. Kami optimis dengan ini Unair bisa menjadi yang terbaik pada percaturan dunia,” pungkasnya
(ori)