Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 12 Mei 2024
home global news detail berita

Kesabaran Prof Mahfud Berbuah Manis

tim langit 7 Rabu, 18 Oktober 2023 - 15:08 WIB
Kesabaran Prof Mahfud Berbuah Manis
Prof Mahfud MD dipilih PDIP menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.Foto/ist
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Keputusan PDIP memilih Prof DR Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar Pranowo menjadi sebuah cermin berpolitik yang matang dan penuh perhitungan.

Keputusan ini tidak memberikan simbol sedikitpun tentang egoisme, nepotisme, dan PDI P isme, kecuali yang menonjol dari pencawapresan Prof Mahfud ini adalah sebuah symbol obyektifisme dalam menatap kebutuhan Indonesia masa depan.

Egoisme dan nepotisme menarik disinggung dalam tulisan ini karena penenetuan penacwapresan Prof Mahfud dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Mengapa Mega tidak menggunakan egoismenya dan nepotismenya, sementara dia punya kader kader hebat yang sudah matang, yakni anak kandungnya sendiri, yakni Puan Maharani (Ketua DPR) dan Prananda yang kini juga sudah matang di PDIP.

Tapi Mega tidak mau melakukan itu karena demi masa depan bangsa, bukan karena masa depan keluarganya sendiri. Termasuk tatkala memilih capres, kenapa Mega juga tidak memilih Puan Maharani yang secara politik memenuhi syarat dan anak kandung sendiri, tetapi lebih memilih Ganjar yang hanya menyandang kader partai.

Baca juga:Mahfud MD Resmi Menjadi Cawapres Ganjar Pranowo

Tentu Mega yang sebagai figur bangsa sadar demi masa depan bangsa dan demi demokrasi yang sehat, Mega harus memilih Ganjar sebagai capres ketimbang Puan Maharani yang anaknya sendiri. Secara pribadi, Mega sebagai manusia biasa, tentu punya hawa nafsu ingin anaknya sendiri yang dipilih dan yang berkuasa, tetapi, Mega memilih menghilangkan syahwat politiknya demi kemajuan bangsa.

Luar biasa Megawati!

Ada dua catatan dalam pencawapresan Prof Mahfud MD. Pertama; untuk mensinkronkan agenda besar yang digagas capres Ganjar Pranowo, di mana goal yang diraih dalam masa kepemimpinannya bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara maju lebih cepat. Sebagai syarat negara maju, tentu tidak bisa dilepaskan dari sebuah kerja keras untuk memerangi budaya korupsi dan penegakan hukum.

Untuk proyek ini, siapa yang meragukan dengan kredibilitas Prof Mahfud di bidang hukum? Justru dengan terpilihnya Prof Mahfud menjadi cawapres Ganjar, Lembaga Lembaga penegakan hukum seperti Polri, Kejaksaan Agung dan KPK akan semakin bertaji karena ada good will dari Prof Mahfud sebagai eksekutif.

Dengan massifnya memerangi korupsi dan penegakan hukum, maka anggaran negara yang digelapkan cepat terselamatkan dan potensi potensi pendapatan negara bisa di collect dengan baik sehingga anggaran dan pendapatan negara bisa berimbang bahkan bisa tumbuh lebih besar.

Keputusan ini juga membantu menyelamatkan rakyat kecil yang dalam kekalutan pemerintah di bidang anggaran, akhirnya mengkoyak koyak dari pendapatan pajak dengan cara mencari cari sumber pajak baru dari pendapatan rakyat kecil seperti yang sudah sempat berembus rencana memungut pajak pemilik warteg, dan pedagang pedagang kecil lainnya.

Selain itu, terpilihnya Prof Mahfud menjadi cawapresnya Ganjar bisa menjadi lampu kuning bagi Jokowi dan inner cyrcle-nya yang selama kekuasaannya telah menjalankan banyak proyek besar yang tentunya harus ada pertanggungjawaban. Ini bukan menakut nakuti, tetapi pemilihan Prof Mahfud menjadi sinyal halus dari PDIP agar Jokowi dan inner cyrclenya jangan main main dengan PDIP.

Baca juga:Sosok Mahfud MD, Profesor yang Kenyang Pendidikan Agama Islam

Publik tahu, bagaimana Jokowi yang didukung PDIP menjadi capres dua periode, tetapi di akhir kepemimpinannya, menggoda PDIP dengan menempatkan putranya Kaesang sebagai Ketum PSI, dan putra sulungnya, Gibran sepertinya dibiarkan didorong dorong oleh pihak lain menjadi cawapresnya Prabowo dengan cara memainkan hukum di Mahkamah Konstotusi (MK).

Kedua; pencawapresan Prof Mahfud selain untuk memenuhi kebutuhan publik yang universal karena kefiguran Menkopolhukam ini bisa diterima semua lapisan masyarakat, juga untuk memberi alternatif massa NU yang saat ini terjebak konflik antara NU Muhaimin dan NU Ketua Umum PBNU. Di mana NU Muhaimin secara tidak langsung berafiliasi dengan PKB, di mana Muhaimin sebagai Ketua Umumnya, dan NU Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang saat ini kecenderungannya condong kepada Eric Tohir yang sudah dibaiat menjadi kader Banser NU.

Polemik kepemilikan ke NU an antara Ketua PBNU dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar memang menguntungkan bagi PDIP karena bisamemberikan alternatif yang positif bagi warga NU.

Tentu PDIP dengan menempatkan Prof Mahfud akan membuat NU bisa bersatu kembali dalam kesolidan karena apa pun Prof Mahfud adalah berdarah NU dan berdarah santri. Dan yang terpenting pelajaran yang bisa diambil dalam pencawapresan Prof Mahfud, adalah sebuah kesabaran dan keikhlasan akan membuahkan hasil yang gemilang.

Betapa tidak. Prof Mahfud yang periode sebelumnya sudah berpakaian putih siap diumumkan menjadi cawapres Jokowi periode kedua, dalam waktu menit tiba tiba dibatalkan dan diganti Prof KH Makruf Amin.

Konon yang tidak sependapat Prof Mahfud menjadi cawapres waktu itu Muhaimin, karena Prof Mahfud dianggap bukan anak kandung NU.

Bagi Prof Mahfud apa yang ia alami saat itu tentu sebagai manusia biasa bisa kecewa, namun Prof Mahfud memilih mengubur kekecewaannya dan mengganti dengan kesabaran dan keikhlasan, akhirnya tak disangka pula, sebuah amanah datang lagi yang menjadikan Prof Mahfud menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Selamat Prof Mahfud.

(Sururi Alfaruq, wartawan senior)

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 12 Mei 2024
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:13
Maghrib
17:48
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan