LANGIT7.ID-, Jakarta- - SMK NU Banat Kudus kembali berpartisipasi dalam gelaran tahunan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Lewat brand Zelmira, SMK NU Banat Kudus mengusung konsep modest berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sustainable fashion.
Pemilihan konsep sustainable fashion berangkat dari kegelisahan para siswa SMK NU Banat Kudus akan masalah sampah pakaian.
Berdasarkan riset salah satu platform berita dan data lingkungan, ada 92 juta ton pakaian berakhir di tempat pembuangan sampah.
Kondisi ini yang mendorong siswa-siswi SMK NU Banat Kudus untuk berpikir kreatif guna mengurangi sampah pakaian.
Konsep itu disajikan dalam koleksi "Saeba" yang bermakna sebuah pesona. Semua koleksi digarap langsung oleh siswa-siswi SMK NU Banat Kudus, sekolah binaan Djarum Foundation.
“Koleksi kali ini sangat menantang untuk saya dan teman-teman karena kami harus bisa memadukan beberapa pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi desain pakaian baru yang bisa diterima oleh konsumen sehingga kami juga harus bekerja keras mengasah ide kreatif kami,” tutur salah satu desainer, Mega Rahmawati.
Selain Mega, ada Adelia Dwi Azkia Rahma, Faradina Shohibah, dan Tasya Raudatul Jannah, empat siswa visioner jurusan Tata Busana kelas 12 di SMK NU Banat Kudus yang berhasil mewujudkan koleksi sustainable fashion pertama dari Zelmira.
Menurut Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H Serad, keberhasilan SMK NU Banat Kudus ini adalah hasil penerapan Kurikulum Merdeka, yang mendorong siswa memiliki hard dan soft skill.
“Mereka telah menunjukkan kemampuan mampu bekerja dalam tenggat waktu yang ketat, menerjemahkan keinginan klien, berpikir kritis, dan berkreasi di luar kebiasaan sampai akhirnya mampu membuat koleksi berkonsep sustainable fashion ini,” kata Primadi.
Pada koleksi “Saeba” ini, siswa-siswi SMK NU Banat Kudus mengumpulkan 'sampah' pakaian batik yang diubah menjadi desain baru. Bahkan, para siswa juga memanfaatkan pakaian yang tidak lolos quality control dari koleksi Zelmira sebelumnya.
Kemampuan para siswa-siswi SMK NU Banat Kudus yang konsisten menghasilkan konsep baru desain modest wear menjadi bukti bahwa SMK di Indonesia berkualitas tinggi.
Lulusan SMK tidak hanya siap bekerja di industri fashion di tanah air, tetapi juga menguasai pengetahuan dan keterampilan untuk menghasilkan karya-karya baru yang potensial untuk bersaing di pasar global.
Apalagi, didukung adanya kegiatan-kegiatan rutin yang membuka ruang bagi para desainer muda untuk unjuk karyanya seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
Ajang tahunan yang didukung Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan industri fashion tanah air khususnya agar Indonesia menjadi pusat tren modest wear dan menguasai pasar pakaian muslim di dunia.
(ori)