LANGIT7.ID-, Jakarta- - Desainer asal Jepang Erika Masuda membuat jilbab ramah lingkungan pertama di dunia. Produk ini, diakui Erika, terinspirasi dari hijab yang dikenakan para santri di Indonesia.
Erika mengatakan, wastra fiber atau kain tradisional yang sarat makna budaya Indonesia ini terbuat dari limbah sisik ikan yang didaur ulang.
“Konsep hijab di Indonesia membuat saya tertarik untuk membuat versinya dengan menggunakan bahan kolagen dari sisik ikan yang sering dibuang sembarangan dan menjadi limbah.” kata Erika pada wartawan di Jakarta, dikutip dari Antara News, Senin (30/10/2023).
Penggunaan sisik ikan sebagai bahan dasar pembuatan jilbab, diharapkan Erika bisa menjadi solusi perubahan iklim serta menjami kelestarian lingkungan yang bisa ditiru di tempat lain.
Baca juga:
7 Gaya Lapangan Megawati, Atlet Voli Berhijab Pertama di Liga KoreaSaat ini Erika berkolaborasi dengan desainer Indonesia Bubah Alfian untuk merancang 12 koleksi busana muslim yang bakal dipamerkan di Jakarta.
Langkah ini sebagai upaya mendekatkan tren fesyen daur ulang kepada para muslimah di ibu kota Indonesia.
Menurut Bubah, perbedaan antara serat kolagen dari sisik ikan dengan kain tenun biasa terletak pada kelembutan bahan pada kulit.
“Saya rasa ini adalah kain paling lembut yang pernah saya pegang; adem, bagus, dan nyaman sekali,” kata Bubah.
Kolaborasi Erika dan Bubah menghasilkan perpaduan busana muslim bertema karnaval dengan seni shibori dari Kyoto, Kinbaku, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp450.000.
Shibori, teknik mewarnai kain Jepang, melibatkan pencelupan kain yang telah dilipat atau diikat ke dalam pewarna untuk menghasilkan pola yang unik
(ori)