LANGIT7.ID, Jakarta - Sahabat
Langit7 bisa memanfaatkan ruang kosong di rumah, apartemen, kontrakan, atau kos-kosan untuk membuat pupuk kompos yang membantu menyuburkan kebun kecil di hunian. Pengomposan merupakan salah satu trik jitu menuju swasembada pangan mandiri.
Sahabat bisa memanfaatkan sampah sisa makanan untuk membuat pupuk kompos sendiri. Pupuk ini kelak dapat digunakan sebagai pupuk organik terbaik untuk menyuburkan
sayur-mayur yang ditanam.
Balkon rumah, halaman belakang akan sangat berguna dalam aktivitas ini. Namun, Sahabat Langit7 perlu cermat agar baunya tidak menyebar dan berantakan ke mana-mana.
Baca Juga: Rumput Liar Tak Tumbuh Lagi, Basmi dengan 3 Bahan Alami IniBarang-barang yang diperlukan:1. Wadah tertutup untuk menampung sisa makanan di dapur: Tong sampah kecil.
2. Tempat sampah besar untuk menampung tumpukan kompos: Boleh yang sudah usang, karena kompos akan membutuhkan udara. Sahabat Langit7 perlu membuat lubang di bagian bawahnya untuk drainase.
3. Piring: Simpan ini di bawah tempat sampah pengomposan agar lantai tetap bersih.
4. Tanah atau pasir: Tanah bisa saja berkualitas lebih rendah dari yang biasa digunakan untuk tanaman.
5. Bahan organik basah: Kumpulkan sampah dapur termasuk kulit, biji-bijian, makanan mentah atau matang yang sudah busuk, cangkang telur yang sudah dihancurkan, bubuk kopi, biji-bijian, dan bahan organik lainnya. Sahabat Langit7 dapat menambahkan beberapa lembar koran.
Jangan masukkan produk hewani kecuali cangkang telur yang dihancurkan. Produk susu cocok untuk kompos, tetapi sisa susu bisa menyebabkan bau tak sedap saat membusuk, jadi hindari produk ini.
6. Daun, ranting, dan rumput basah atau kering.
7. Air.
Baca Juga: 5 Tips Berkebun Bagi Pemula, Wujudkan Taman Impian di RumahLangkah 1: Untuk membuat kompos, Sahabat Langit7 perlu mendorong pertumbuhan bakteri. Layaknya semua makhluk hidup, bakteri membutuhkan udara, air, dan makanan.
Bahan organik berfungsi sebagai makanan, dan bakteri ada di mana-mana. Jadi, tugas utama Sahabat Langit7 adalah memastikan ketersediaan udara dan air untuk pembusukan.
Langkah 2: Mulailah mengumpulkan sampah dapur. Letakkan tempat sampah di suatu tempat di dapur. Saat wadah sudah penuh, bawa isinya ke balkon atau halaman belakang rumah dan buang ke wadah pengomposan.
Langkah 3: Tutup sisa-sisa makanan tadi dengan lapisan tanah atau pasir. Tanah dan dedaunan akan mencegah bau sampah dapur yang menyengat.
Langkah 4: Basahi semuanya dengan air yang banyak. Drainase sangat penting agar kompos tak terendam air. Tumpukan kompos tidak perlu ditutup kecuali jika khawatir ada anak-anak atau hewan yang masuk ke dalamnya.
Langkah 5: Periksa tumpukan kompos setiap beberapa hari sekali, tambahkan air bila perlu. Setiap kali menambahkan sampah dapur, tutupi dengan lapisan bahan tanaman dan tanah, lalu basahi tumpukannya. Lanjutkan setiap beberapa hari sampai tempat sampah penuh.
Langkah 6: Pada tahap ini kompos sudah boleh dibiarkan, cukup jaga agar tetap lembab sampai kompos siap setelah beberapa minggu atau bulan.
Langkah 7: Aduk dan balikkan campurannya setiap minggu atau lebih untuk membuat bagian dalam tumpukan terkena udara segar. Pada tahap awal, ketika makanan yang membusuk masih berbau, sebaiknya tutup tumpukan dengan lapisan tanah baru setelah diaduk.
Baca Juga:
Tips Memelihara Taman Rumah agar Tetap Indah dan Sedap Dipandang
6 Manfaat Berkebun Bagi Kesehatan Tubuh(gar)