Tak Lagi Jadi Pemain Top Dunia, Harta Kekayaan Podolski Tembus Rp3 Triliun karena Kebab

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Lukas Podolski, mantan penyerang Arsenal berhasil meraup keuntungan hingga £180 juta atau setara Rp3 triliun dari bisnis kebabnya. Keberhasilannya dalam berbisnis membuktikan bahwa ia memiliki bakat di luar lapangan hijau.

Dilansir dari givemesport, meskipun Podolski masih bermain sepak bola di usia 38 tahun, mantan pemain andalan Arsenal ini juga menghasilkan banyak uang di luar lapangan. Penyerang Jerman ini memiliki sejumlah bisnis di luar karier sepak bolanya yang memberikan keuntungan besar.

Kekayaan bersih pria asal Jerman ini meningkat £177,5 juta atau setara dengan Rp3 triliun. Bisnis terbesarnya adalah toko kebab Mangal Doner, yang semula hanya dibuka di Cologne, Belgia.

Baca juga:Bintang Manchester City, Kevin De Bruyne Diisukan ke Liga Saudi

Sampai saat ini, Podolski sudah memiliki 30 cabang kebab Mangal Doner yang beroperasi di Jerman. Dengan kualitas produk yang tetap terjaga dan harga yang bersaing dengan merk lainnya seperti McDonald’s, Podolski yakin bisnis kebabnya akan terus berkembang.

Keistimewaan Mangal Doner ada pada menu ‘Podolski Sandwich’ yang dilengkapi dengan setumpuk daging doner dan salad. Pelanggan harus merogoh kocek sebesar £6,77 untuk bisa mendapatkan menu favorit ini.

Harga yang ditetapkan tersebut sempat memperoleh kritik, namun Podolski dengan sigap menyatakan harga yang ditetapkan sudah wajar karena kualitas makanannya lebih baik dibandingkan restoran lain yang beroperasi di pasar serupa.

Sebagai informasi, meskipun Podolski masih tetap bermain di klub kasta tertinggi Polandia, yakni Gornik Zabrze, mantan pemain Arsenal ini bertekad untuk terus mengembangkan bisnis lainnya yang ia miliki, diantaranya es krim, turnamen sepak bola, dan festival musik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Podolski memiliki visi jangka panjang dalam mempersiapkan masa depannya setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional. Selain itu, keberhasilan Podolski dalam mengelola bisnisnya juga menjadi inspirasi bagi para atlet lain untuk merencanakan karier kedua setelah pensiun dari lapangan hijau.