
“Semua amal ibadah itu untuk manusia. Kecuali puasa, itu untuk saya, kata Allah. Dan saya yang akan membalasnya,” ujar Wapres mengutip sebuah hadits qudsi, yang dikutip Kamis (21/3/2024).
“Apakah yang lain tidak dibalas, yang lain dibalas oleh Allah. Cuma puasa itu spesial. Balasannya itu besar sekali, “ tambahnya.
Lebih jauh Wapres menjelaskan berapa banyak pahala yang didapat manusia yang membuat puasa menjadi sangat spesial.
“Jadi pahala itu ada yang dibalas dengan sepuluh kali. Ada yang dibalas dengan tujuh ratus kali. Ada yang dibalas tanpa hitung-hitungan, [yaitu] puasa ini. Kata Allah, bukan sepuluh, bukan tujuh ratus, Tapi tidak ada hingganya,” tutur Wapres.
Dalam tausiahnya, ia juga menekankan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan latihan kejujuran dan kesabaran.
“Semua ibadah yang diajarkan dalam Islam punya makna, punya hikmah, punya nilai, dan punya dampak,” ujarnya.
“Puasa juga melatih kita menjadi orang yang sabar. Orang puasa itu kan sabar sekali, walaupun [waktu berbuka] tinggal 5 menit harus ditunggu,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa puasa mengajarkan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Sebagai hamba Allah, manusia juga harus bersabar dan tidak mengeluh kepada manusia, tetapi hanya kepada Allah SWT.
“Sabar ini penting, apalagi di dalam menghadapi berbagai masalah. Hidup itu tidak selalu jaya, kadang-kadang hidup itu kayak roda, kadang di atas, kadang di bawah,” ungkapnya.
Wapres menyebutkan, dunia oleh ulama disebut sebagai tempat lewat yang penuh ujian, yang terminal akhirnya adalah akhirat. Dengan berpuasa, diharapkan manusia dapat melatih kesabaran sehingga ujian apapun yang diberikan Allah akan dapat dilewati.
Namun Wapres menyayangkan, banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan haus.
“Banyak orang puasa, puasanya tidak mendapat apa-apa. Tidak berdampak apa-apa. Tidak [mendapat] pahala ataupun dampak personal ataupun dampak sosialnya, kecuali hanya dapat lapar dan haus saja,” ungkapnya.
Untuk itu, Wapres berharap, semangat dan hikmah puasa ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi diri pribadi, tetapi juga bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.