LANGIT7.ID-, Jakarta- - Umat Islam baru saja merampungkan kewajibannya menjalankan ibadah Ramadhan yang disusul dengan pelaksanaan shalat Ied. Pasca shalat Ied, umat Islam merayakannya dengan keluarga dengan menyiapkan berbagai jenis makanan istimewa khas lebaran dan disusul dengan tradisi saling memaafkan serta melanjutkan silaturahmi dengan para keluarga,saudara dan tetangga.
Namun pasca lebaran, umat Islam dianjurkan melanjutkan ibadah puasa syawal. Seperti apa puasa syawal? Menurut Ustad Adi Hidayat (UAH), mengutip hadis yang diriwayatkan Bukhori Muslim,”Raasulullah bersabda: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan syawal, ia akan mendapat pahala seperti setahun penuh.”
Dijelaskan UAH, tata cara berpuasa syawal bisa dilaksanakan enam hari berturut turut, tapi juga bisa dilakukan secara terpisah waktunya. “Yang penting tetap di bulan syawal,” kata UAH dalam sebuah kajiannya. Bahkan menurut UAH, ada sebagian ulama yang melogikakan bahwa jika seorang muslim menjalankan puasa penuh tiga puluh hari dikalikan setiap hari 10 kebaikan, lalu ditambah puasa syawal enam hari dikalikan 60 kebaikan, maka seseorang muslim tersebut mendapat 360 kebaikan atau sama dengan jumlah hari dalam setahun.
Sedangkan menurut ustadz Deden Muhammad Makhyaruddin, Ketua Indonesia Murojaah Fundation, puasa syawal itu menjadi penyempurna puasa Ramadhan. “Jadi puasa syawal itu penting,” katanya. Mengapa penting? Ia menjelaskan karena puasa syawal terkait dengan penyempurnaan puasa Ramadhan yang tidak terpisah sendiri.
“Jadi kalau dalam pelaksanaan puasa Ramadhan ada hal hal yang kurang sempurna, maka tatkala setelah ramdhan dilanjutkan dengan puasa syawal, maka kekurangan kekurangan pada saat puasa Ramadhan bisa menjadi sempurna. Seperti halnya pelaksanaan ibadah haji, ketika ada kesalahan atau kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji tersebut, maka untuk menyempurnakan kekurangannya dianjurkan berpuasa tiga hari di musim haji dan tujuh hari setelah pulang ke tanah air.
Sayangnya, kata Ustadz Deden, banyak yang masih merasa puasa syawal itu kurang penting karena hukumnya sunah. Padahal puasa syawal itu dianjurkan karena tujuannya memberi ruang umat Islam yang merasa ada kekurangan dalam ibadah puasanya, bisa disempurnakan dengan puasa enam hari di bulan syawal. “Jadi puasa syawal itu tetap penting,” ujarnya
(lam)