LANGIT7.ID-, Jakarta- - Islam memiliki banyak celah untuk mengetuk pintu hati seseorang dengan hidayah. Salah satunya terjadi pada musisi asal Jepang, Yusha.
Yusha mengaku mulai tertarik pada Islam setelah mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an di dalam taksi. Kala itu, ia tengah berlibur ke Maroko pada 2018 silam.
"Di dalam taksi saya mendengar lantunan Al-Qur'an. Saya tidak tahu kalau suara itu adalah Qur'an. Saya bertanya kepada pengemudi taksi, 'musik apa ini?'," cerita Yusha dalam video yang diunggah di Instagram miliknya, @yushachanel, dilihat Jumat (3/5/2024).
Sebagai seorang musisi, Yusha berpikir suara itu adalah musik. Kemudian, supir taksi tersebut menjawab, "Ini lantunan Al-Qur'an,".
Yusha yang baru mendengar lantunan Al-Qur'an langsung penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang Islam.
"Saya pikir itu pemicunya," ungkap Yusha.
Baca juga:
Muslim Terkaya, Ada Pengusaha Semen Hingga Bumper TrukMengutip wawancaranya dengan Antara Tokyo, Yusha mengatakan, lantunan ayat-ayat Ilahi itulah merupakan awal mula baginya memeluk agama Islam dalam perjalanannya di Maroko.
“Dari situ saya tertarik untuk belajar Al Quran dan kemudian memeluk Islam,” katanya.
Saat ini Yusha dikenal sebagai musisi yang gemar melantunkan nasyid dan lagu-lagu Islami serta salawat dalam bahasa Jepang. Ia mengaku
musik adalah hasratnya yang tak bisa dipisahkan.
Tak heran bila dalam setiap perjalanannya, Yusha selalu menenteng gitar, bernyanyi baik di hotel, restoran, bahkan di jalanan.
Sejak mengikrarkan diri sebagai Muslim, Yusha mengungkapkan akan tetap berkiprah di dunia musik. Salah satunya dengan mempelajari nada-nada Islami lewat nasyid dan salawat.
“Saya belajar nasyid Arab dan Indonesia. Kadang-kadang saya juga menggubah nasyid sendiri atau menerjemahkannya ke dalam Bahasa Jepang,” katanya.
Di Jepang, dia menyanyikan nasyid dari panggung ke panggung dan mengunggah beberapa video klip serta karyanya di saluran YouTube Yusha Channel.
Selain bernyanyi, Yusha juga mengiringi lagunya dengan alat musik tradisional Jepang dan dinyanyikan ulang dalam Bahasa Jepang. Ini terlihat unggahannya di akun Instagram saat melantunkan Salawat Asyghil dan Salawat Badar.
Salah satu lagu ciptaanya yang bercerita tentang kisah mengenal Islam di Maroko adalah “Assalam Alykum”.
Ia juga kerap membawakan lagu-lagu tersebut bersama Yumiko, istrinya yang merupakan warga negara Indonesia.
Yusha juga kerap berkolaborasi dengan imam masjid di Jepang untuk melantunkan nasyid. Selain bersolo karier, dia juga tergabung dalam grup nasyid Jepang yang dikenal dengan Al Ahibah .
Yusha menuturkan tujuan menyanyikan lagu-lagu dalam Bahasa Jepang agar lagu-lagu religi juga dapat dinikmati oleh warga Jepang selain sebagai jalan dakwah melalui hal yang dicintainya itu.
“Orang Jepang itu cenderung tidak suka dengan hal-hal yang berbau religi atau sesuatu yang religius. Tetapi, teman-teman lama saya yang bukan Muslim bisa menikmati lagu-lagu nasyid ini,” katanya.
Dia berharap dengan karyanya, orang-orang Jepang dapat mengenal Islam serta menjembatani hubungan warga Jepang dan Indonesia supaya semakin erat.
(ori)