LANGIT7.ID-, Jakarta- - Band asal Inggris, Coldplay baru-baru ini mengumumkan pencapaian mereka soal target mengurangi jejak karbon tur sebesar 59%. Hal ini disebut-sebut sebagai kemajuan yang membanggakan dibanding tur sebelumnya.
Target untuk mengurangi emisi karbon dioksida selama Coldplay menjalani tur Music of the Spheres telah disampaikan sebelumnya, yaitu pada tahun 2021, dengan mencanangkan 12 poin.
Konser Coldplay “Music Of The Spheres” di Wembley Stadium, London. Foto: Lusi MKini band yang lagu-lagunya kerap berada di top chart radio itu mengumumkan mengenai kemajuan mereka, dengan mengatakan bahwa dua tahun pertama tur-nya menunjukkan penurunan emisi karbon dioksida sebesar 59%, dibandingkan dengan tur dunia mereka sebelumnya.
Baca juga:
Intip Persiapan VoB Jelang Tampil di Glastonbury Festival 2024Hal tersebut tercapai bukan tanpa tekad dan usaha besar, dengan cara-cara yang kreatif Coldplay mengemas segala sesuatunya dengan cara yang begitu menarik dan menyenangkan. Mereka mengajak para penonton yang datang ke konser untuk turut andil dalam konsep penurunan emisi karbon dioksida itu.
Seperti menggunakan lantai dansa yang menghasilkan listrik, ketika penonton yang hadir ke konser mereka lompat-lompat sambil menikmati musik yang ditampilkan. Dari sisi Coldplay sendiri, mereka mengurangi perjalanan udara. Dengan demikin menghemat penggunaan bahan bakar.
Mereka juga mengungkapkan bahwa tujuh juta pohon muda telah ditanam, sebagai bagian dari komitmen untuk menanam pohon bagi setiap penggemar yang menghadiri pertunjukan.
“Sebagai sebuah band, dan sebagai sebuah industri, kami masih jauh dari apa yang kami perlukan dalam hal ini,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari BBC, Selasa (25/6/2024).
“Tetapi kami berterima kasih atas bantuan semua orang sejauh ini, dan kami salut kepada semua orang yang berupaya mendorong segala sesuatunya ke arah yang benar.”
Coldplay merupakan band yang begitu besar menaruh kepeduliannya terhadap isu lingkungan. Bahkan pada tahun 2019 band pelantun Yellow itu pertama kali berjanji dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak akan melakukan tur lagi, sampai mereka dapat melakukannya dengan konsep tur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggemar Coldplay ikut ambil bagian, membantu menyediakan daya listrik selama konser dengan cara gowes sepeda yang tersedia khusus. Foto: BBCAkhirnya dua tahun kemudian, mereka mengumumkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut, dengan beberapa poin yang telah ditentukan:
1. Panel surya, lantai kinetik, dan sepeda olahraga yang membantu memberi daya pada lokasi
2. Meminimalkan perjalanan udara. Namun ketika penerbangan tidak dapat dihindari, akan menggunakan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
3. Menggunakan pencahayaan (lighting) yang sifatnya hemat.
4. Perangkat bangunan yang ramah lingkungan seperti bambu jika memungkinkan.
Sementara itu, vokalis Coldplay Chris Martin mengatakan, dirinya siap menghadapi “serangan balik” terkait hal-hal seperti perjalanan udara, di mana band ini masih menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Orang-orang yang memberi kami reaksi balik terhadap hal semacam itu, karena terbang, mereka benar,” katanya. “Jadi kami tidak memiliki argumen yang menentang hal itu”.
Namun begitu, Martin berjanji untuk menggunakan transportasi umum ke pertunjukan jika memungkinkan. Contohnya saat Coldplay konser di Cardiff tahun lalu, mereka memilih menggunakan kereta untuk sampai ke sana.
Sebuah laporan sementara, yang dirilis Juli lalu, menyatakan bahwa band ini gagal mencapai tujuan mereka, yaitu mencapai pengurangan emisi karbon sebesar 47%. Angka-angka baru menunjukkan bahwa tur ini menjadi lebih efisien seiring berjalannya waktu.
Di antara perkembangan tersebut, 72% sampah wisata dialihkan dari TPA dan dikirim untuk digunakan kembali, didaur ulang, dan dibuat kompos. Ini merupakan kemajuan sebab sebelumnya, pada tahun 2023 hanya mencapai 66%.
Dan band tersebut mengatakan bahwa energi yang dihasilkan oleh instalasi tenaga surya, lantai dansa kinetik, dan sepeda listrik telah meningkat dari 15 menjadi 17 KwH per pertunjukan. Angka tersebut cukup untuk memberi daya pada salah satu area panggung yang lebih kecil setiap malam, serta untuk telepon, laptop, dan telepon kepada kru serta stasiun pengisian alat.
Penyebutan angka-angka tersebut bukan tanpa dasar. Mereka mengatakan angka tersebut telah dinilai dan diverifikasi oleh inisiatif solusi lingkungan di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Profesor John E Fernandez dari MIT memuji band ini karena “menetapkan standar baru bagi seluruh industri musik”.
“Dengan tur mereka di tahun berikutnya, mereka menunjukkan visi yang terus berkembang dan komitmen yang diperluas untuk menggerakkan seluruh industri musik menuju keberlanjutan yang benar dan manusiawi serta ketahanan planet,” ujarnya.
Martin sendiri menyampaikan bahwa tekad ia dan personel lainnya untuk membuat tur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat tercapai.
“Apa yang kami coba lakukan sebenarnya bukan melakukan advokasi sama sekali namun hanya membuktikan bahwa hal tersebut masuk akal secara bisnis, karena di situlah kami merasa Anda akan benar-benar membuat orang berubah, dengan mengatakan, ‘Hei, Anda bisa menghasilkan lebih banyak uang’,” jelas kekasih Dakota Johnson itu.
Ia menambahkan,pada akhirnya bagi banyak orang, hal tersebut adalah pertimbangan utama mereka dalam setiap kelompok kekayaan. “Jadi kami benar-benar berusaha menunjukkan dalam tur ini bahwa menjadi bersih dan hijau bukanlah hal omong kosong.”
Semoga bakal banyak musisi dan artis lainnya yang mengikuti apa yang dilakukan Coldplay ini
(ori)