LANGIT7.ID-, Pasuruan- - Tingkat kerawanan bencana alam dan non alam di Indonesia sangat tinggi. Potensi bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab pemerintah.
Salah satu jenis bencana non alam yang perlu diwaspadai adalah potensi paparan risiko bencana Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
"Kabupaten Pasuruan saat ini memiliki kurang lebih 1.464 industri baik skala besar maupun kecil. Tentu hal ini memiliki potensi terjadinya kedaruratan yang tinggi," ujar Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghony di sela Simulasi Kedaruratan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (30/7/2024).
Baca juga:
Muhammadiyah Pilih Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Merespon PersoalanMengantisipasi potensi kedaruratan yang mungkin terjadi, DLH menginisiasi kegiatan simulasi menghadapi bencana pencemaran B3 dengan melibatkan berbagai unsur baik pemerintah maupun swasta.
Untuk mendukung kegiatan tersebut selain melibatkan unsur negara seperti BPBD, kepolisian dan pemadam kebakaran, DLH juga menggandeng dua perusahaan pengolah limbah B3, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan PT Dowa Eco System Indonesia (DESI).
Kedua perusahaan asal negeri sakura Jepang tersebut dianggap sudah berpengalaman dan konsisten dalam industri pengolahan limbah B3 di Indonesia.
Di tempat yang sama Manager K3 PPLI, Agus Kartiwan menegaskan dukungannya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam menghadapi situasi kedaruratan pencemaran limbah B3.
"Kami sering diminta bantuan pemerintah dalam menangani masalah pencemaran akibat B3 seperti tumpahan minyak di laut atau kebocoran B3 yang berpotensi mencemari lingkungan," ungkap Agus.
PPLI sendiri merupakan perusahaan pengolah limbah industri yang sudah lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia dan berpusat di Cileungsi Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan DESI adalah perusahaan sister company dari PPLI yang beroperasi di Lamongan, Jawa Timur. Keduanya memiliki satu holding company yang sama, DOWA Ecosystem, Co Ltd yang sudah lebih dari 100 tahun fokus dalam industri pengolahan limbah B3 di Jepang.
President Director DESI, Takanobu Tachikawa akan melakukan integrasi dengan pemerintah. Pihaknya sangat mendukung kegiatan simulasi kedaruratan semacam ini.
Pj Bupati Pasuruan melalui Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Hasbullah menyambut baik kegiatan ini. Apalagi Pasuruan dipercaya menjadi satu dari 10 kabupaten di Indinesia yang menjadi lokasi simulasi kedaruratan PLB3. "Tentu kami senang dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli dengan bahaya limbah B3," katanya.
(ori)