Toyota Merasa Terganggu dengan Ford Ranger PHEV. Tapi di Australia Sudah Siapkan Kejutan

LANGIT7.ID-Jakarta; Toyota di Australi, diam diam merasa terganggu Ford Ranger, GWM Cannon Alpha, dan BYD Shark Plug in hybrid. Meskipun pihak Toyota sendiri secara langsung tidak mau mengaku, namun dari pernyataan salah satu pihak Toyota terkesan ada nada yang "terganggu" pasca peluncuran Ford Ranger PHEV.

"Jika Toyota khawatir tentang peluncuran Ford Ranger PHEV dalam semalam, hal itu tidak terlihat, dan berjanji tidak akan menyerah pada HiLux dan menjanjikan akan ada berita besar yang akan datang," itulah kata dari salah satu eksekutif senior Toyota Australia, VP Sales Marketing and Franchise Operations Sean Hanley, yang mengatakan kepada CarsGuide yang dikutip langit7.id.

"Kami tentu tidak akan menyerah pada HiLux, saya dapat memberi tahu Anda itu," kata Tn. Hanley menambahkan.
"Kami punya banyak hal yang terjadi. Namun, tidak ada yang dapat saya umumkan hari ini."

Toyota kehilangan gelarnya sebagai kendaraan terlaris di Australia – dan mobil pikap terlaris – ketika Ford Ranger mengalahkan HiLux pada tahun 2023. Hal itu terus berlanjut pada tahun 2024, dengan Ranger memperlebar keunggulannya.

"Kami tahu bahwa HiLux yang serba baru kemungkinan akan hadir dalam waktu kurang dari 12 bulan, dengan Toyota sebelumnya telah menandai tahun 2025 sebagai tahun penantian tersebut akan berakhir."

Sebelumnya menjawab pertanyaan tentang apakah HiLux yang serba baru akan mampu mempertahankan mesin dieselnya dalam menghadapi peraturan emisi yang semakin ketat, VP Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia, Sean Hanley, menjawab "Anda harus menunggu hingga tahun '25", yang tampaknya membenarkan rumor bahwa model baru tersebut akan hadir tahun depan.

Apa yang akan menjadi tenaganya masih harus dilihat. Salah satu pilihannya adalah powertrain bensin-hibrida i-Force Max, yang juga ditakdirkan untuk muncul di LandCruiser Prado baru.

Ia menggabungkan mesin bensin turbo 2,4 liter dengan motor listrik 36 kW yang terintegrasi ke dalam transmisi delapan kecepatan untuk menghasilkan total 243 kW dan 630 Nm. Ia harus terbukti bertenaga dan efisien serta akan menghasilkan kapasitas penarik 2,7 ton yang direm – diakui lebih rendah dari tiga ton yang diharapkan dari mesin diesel.

Namun, kita juga tahu bahwa merek tersebut sedang mengerjakan solusi hibrida plug-in miliknya sendiri, mungkin dipinjam dari merek Tiongkok BYD. Hanley mengonfirmasi bahwa ia menginginkan teknologi hibrida plug-in untuk menghasilkan jarak tempuh 200 km dan kemungkinan akan muncul di jajaran mobil tangguh Toyota, termasuk HiLux.(*/saf/carsguide)