LANGIT7.ID-, Jakarta- - Peristiwa mengerikan terjadi di Lebanon dan Suriah, dimana perangkat komunikasi penyeranta atau dikenal dengan sebutan Pager meledak hampir secara bersamaan. Kejadian tersebut terekam dalam video dan tersebar secara online.
Melansir apnews, Rabu (18/9/2024), sebuah video yang diambil pada Selasa sekira pukul 15.30 waktu setempat ketika orang-orang berbelanja bahan makanan, duduk di kafe atau mengendarai mobil dan sepeda motor di tengah lalu lintas sore hari, pager di tangan atau saku mereka mulai memanas dan kemudian meledak.
Kemudian sebuah video online lainnya yang juga beredar menunjukkan seorang pria sedang memilah-milah produk di sebuah toko kelontong, ketika tas yang dibawa di pinggulnya meledak, membuatnya terkapar di tanah dan orang-orang di sekitarnya berlarian.
Usai ledakan terjadi terlihat suasana begitu mengerikan, darah dimana-mana dan orang-orang di sekitar panik ketakutan. Video rekaman tersebut pun tersebar di dunia maya.
Baca juga:
9 Tewas dan Ribuan Orang Terluka Akibat Ledakan Massal Pager di LebanonMenurut fotografer
AP, korban luka dilarikan ke rumah sakit dengan tandu, beberapa di antaranya kehilangan tangan, wajah sebagian hancur atau lubang menganga di pinggul dan kaki mereka.
Di jalan utama di pusat kota Beirut, sebuah pintu mobil berlumuran darah dan kaca depan retak.
Hingga kini tercatat sedikitnya sembilan orang meninggal, termasuk anak perempuan berusia 8 tahun dan ribuan orang mengalami luka akibat kejadian tersebut.
Tampaknya banyak dari mereka yang terkena serangan adalah anggota Hizbullah, namun tidak jelas apakah anggota non-Hizbullah juga membawa pager yang meledak tersebut.
Ledakan tersebut terutama terjadi di daerah di mana banyak terdapat kelompok Hizbullah, khususnya di pinggiran selatan Beirut dan di wilayah Beqaa di Lebanon timur, serta di Damaskus, seperti disampaikan pejabat keamanan Lebanon dan seorang pejabat Hizbullah. Pejabat Hizbullah itu berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang berbicara kepada pers.
Para ahli mengatakan ledakan pager tersebut menunjukkan adanya operasi yang telah direncanakan sejak lama, kemungkinan dilakukan dengan menyusup ke rantai pasokan dan memasang perangkat tersebut dengan bahan peledak sebelum dikirim ke Lebanon.
Elijah J. Magnier, seorang analis risiko politik senior yang berbasis di Brussels, mengatakan dia berbicara dengan anggota Hizbullah yang telah memeriksa pager yang gagal meledak.
Apa yang memicu ledakan tersebut, katanya, tampaknya adalah pesan kesalahan yang dikirim ke semua perangkat yang menyebabkan perangkat tersebut bergetar, sehingga memaksa pengguna untuk mengklik tombol untuk menghentikan getaran.
"Kombinasi tersebut meledakkan sejumlah kecil bahan peledak yang tersembunyi di dalamnya dan memastikan bahwa penggunanya ada saat ledakan terjadi," katanya.
(ori)